Nyanyian Freddy Budiman, Pembentukan Tim Terpadu Lebih Objektif

Erandhi Hutomo Saputra
10/8/2016 22:24
Nyanyian Freddy Budiman, Pembentukan Tim Terpadu Lebih Objektif
(ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

PEMBENTUKAN tim independen di masing-masing lembaga oleh Polri, BNN dan TNI untuk menelusuri keterlibatan aparat dalam bisnis narkoba diprediksi bakal menghasilkan keputusan secara subjektif dan tidak membenahi masalah secara total. Tim-tim tersebut dibentuk untuk menindaklanjuti testimoni gembong narkoba Freddy Budiman melalui Koordinator KontraS Haris Azhar pada 2014 lalu.

Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar berpendapat seharusnya pembentukan tim independen berada di bawah Presiden Jokowi sehingga penanganan dapat dilakukan secara terpadu dan hasil yang didapat bersifat objektif karena dilakukan secara netral.

“Logikanya hasil yang keluar akan subjektif karena diduga oknum tersebut berada di lingkungan lembaga itu dan yang membentuk (tim) lembaga itu juga, maka yang objektif itu diluar lembaga, harus di take over oleh Presiden,” ujar Bambang yang juga dosen PTIK di Jakarta, Rabu (10/8).

Perlunya Presiden Jokowi untuk mengambil alih, kata Bambang, agar perbaikan yang diperoleh tidak sekedar menindak oknum-oknum yang terbukti membantu jaringan Freddy, namun juga memperbaiki sistem penanggulangan narkotika. Pun setidaknya mampu mengurangi alur masuk narkotika ke Indonesia sekaligus mengetahui siapa saja aparat-aparat yang menjadi beking dari jaringan narkoba.

Pembentukan tim independen secara terpadu tersebut, harus diikuti dengan menunjuk tokoh-tokoh yang kredibel serta mempunyai kemampuan menyelidiki dan memiliki wawasan terkait jaringan mafia narkoba. Presiden diyakini memiliki komitmen untuk membentuk tim tersebut karena masalah ini mulai menjadi perhatian publik, sama seperti dulu ketika Presiden Jokowi membentuk tim 9 untuk menjadi penengah kisruh antara Polri dan KPK.

“Ini (narkoba) bukan masalah kecil, ini masalah besar, benar atau tidaknya menyangkut kehidupan nasional,” tukasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya