Pemerintah Kantongi Identitas Penculik Herman Manggak

Gol/Nov/Jay
09/8/2016 07:30
Pemerintah Kantongi Identitas Penculik Herman Manggak
THINKSTOCK()

PEMERINTAH mengklaim telah mengetahui identitas kelompok penculik Herman Manggak, nelayan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kapten kapal udang milik Malaysia.

Herman diculik di wilayah perairan Kinabatangan, Sabah, yang berdekatan dengan perbatasan laut Filipina, pada Kamis (4/8).

Namun, Menko Polhukam Wiranto enggan memerinci lebih jauh.

"Sudah, cukup, tunggu saja. Jangan mendahului yang belum selesai," katanya kepada wartawan di Kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, kemarin.

Menurutnya, pemerintah sebenarnya telah mengimbau untuk tidak melintas di kawasan perairan yang dianggap rawan.

Berulangnya insiden penyanderaan itu lantaran pengguna jalur laut nekat memasuki area yang dinilai kritis.

"Kita sudah sangat hati-hati memberikan satu tempat di mana di situlah kita harus alert, waspada, karena itu satu kawasan yang kritis untuk disandera. Kita harapkan jangan masuk wilayah itu," terang dia.

Saat ditemui di tempat terpisah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan militer selalu siap apabila dibutuhkan untuk terjun ke daerah target.

Ia mengaku operasi pembebasan seluruh WNI dari tangan milisi Abu Sayyaf di Kepulauan Sulu, Filipina, bukanlah tugas yang mudah.

"Kepada satuan-satuan operasi pasukan khusus untuk siap dengan segala kemungkinan apabila TNI diberi peluang untuk melakukan operasi pembebasan WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim.

Gatot menambahkan, hingga saat ini total WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf sebanyak 11 orang dari sebelumnya 10 orang.

Presiden Joko Widodo mengatakan permasalahan penyanderaan ini tak bisa diputuskan dengan cepat pembebasannya lantaran berada di negara lain.

"Kita harus tahu, ini bukan wilayah kita. Kita tidak bisa cepat memutuskan dan mengintervensi kehendak kita. Ini wilayah teritori negara lain," tandasnya. (Gol/Nov/Jay/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya