Satu Anggota Jaringan Santoso kembali Menyerah

TB
09/8/2016 07:20
Satu Anggota Jaringan Santoso kembali Menyerah
(MI/M Taufan SP Bustan)

SETELAH teroris Santoso tewas, satu per satu pengikut kelompok Mujahidin Indonesia Timur menyerahkan diri ke Satuan Tugas Operasi Tinombala 2016 di Poso, Sulawesi Tengah. Polda Sulawesi Tengah membenarkan bekas anggota Santoso kembali keluar dari persembunyian.

Salman alias Opik menyerahkan diri pada Minggu (7/8) pukul 15.30 Wita di Sungai Mati-mati, Wilayah Tamanjeka, Dusun Ratelemba, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir Utara.

Sebelum Salman, Jumiatun alias Umi Delima dan Jumri alias Tamar telah lebih dahulu menyerah.

Ia anggota Mujahidin Indonesia Timur angkatan pertama yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat.

Salman diduga ikut terlibat dalam serangkaian aksi teror dan masuk daftar pencarian orang pertama yang dirilis Polda Sulawesi Tengah pada 2012.

Kejahatan yang diduga dilakukan Salman antara lain terlibat dalam pembunuhan dua anggota polisi, penembakan, peledakan bom, dan yang terakhir terlibat dalam pembunuhan tiga warga sipil yang berprofesi sebagai petani di Poso dan Parigi Moutong.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Hari Suprapto, mengatakan Salman alias Opik masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror.

"Aparat masih mendalami peran Salman dalam Mujahidin Indonesia Timur. Nanti kalau sudah ada hasilnya, pasti diinformasikan ke rekan-rekan media," kata Hari kepada Media Indonesia saat dimintai keterangan, di Palu, kemarin.

Saat turun gunung, Salman membawa parang, berbeda dengan Jumri yang menyerahkan diri dengan beberapa peralatan yang digunakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

"Salman memang punya niat untuk turun gunung dan menyerahkan dirinya untuk diproses hukum. Oleh karena itu, ia langsung diamankan di Polres Poso dan diperiksa kesehatannya untuk kemudian diperiksa lebih lanjut," kata Hari.

Dengan menyerahnya Salman, jumlah buron jaringan Santoso tersisa 16 orang.

Ali Kalora dan Basri alias Bagong beserta istrinya saat ini diperkirakan masih bersembunyi di sekitar wilayah hutan Poso.

Bagong termasuk orang yang paling dicari. (TB/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya