BNN Periksa Mantan Kalapas Nusakambangan sekitar 2 Jam

Arga Sumantri/ MTVN
08/8/2016 12:08
BNN Periksa Mantan Kalapas Nusakambangan sekitar 2 Jam
(Dok. MI)

MANTAN Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Nusakambangan Liberty Sitinjak telah selesai dimintai keterangan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Sekitar dua jam lebih Sitinjak memberikan keterangan kepada tim Pemeriksa internal BNN.

"Saya telah memenuhi panggilan. Selama di ruangan, kita sudah bisa selesaikan hal yang patut saya sampaikan selaku Mantan Kalapas Nusakambangan," kata Sitinjak di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (8/8).

Sitinjak menegaskan kedatangannya ke BNN bukan dalam rangka diperiksa. Sitinjak mengatakan dirinya hanya menjelaskan sejumlah hal terkait pengakuan Fredy Budiman yang dipublikasikan Koordinator KontraS Haris Azhar.

"Untuk itu saya berharap, apa yang sudah dilakukan Dirjen Pas Kemenkumham dan BNN, yang berkoordinasi tentang surat terbuka itu, kita sudah lakukan dengan BNN dengan baik," jelas Sitinjak.

Sitinjak menolak berkomentar kepada awak media soal substansi pertemuannya di BNN. Dia beralasan hendak melaporkan lebih dulu soal pertemuannya kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

"Jangan soal substansi apa yg bicarakan di dalam. Habis ini saya menghadap Pak Menteri untuk melaporkan. Karena kedatangan saya ke sini juga atas perintah Pak Menteri," papar Sitinjak.

Sitinjak tiba di Gedung BNN sekira pukul 09.05 WIB. Dia keluar dari Gedung BNN usai pemeriksaan sekitar pukul 11.35 WIB.

Sitinjak merupakan Kepala Lembaga Pemasayarakatan (Lapas) Batu, satu di antara tujuh lapas yang berada di Pulau Nusakambangan, pada periode September 2013 – September 2014. Saat itu, Sitinjak juga menjadi koordinator dari tujuh kepala lapas di Pulau Nusakambangan.

Kasus ini muncul setelah Koordinator Kontras Haris Azhar mengungkapkan informasi pengakuan Freddy terkait keterlibatan sejumlah penegak hukum dan petugas dari lembaga negara dalam bisnis narkotika yang dikendalikan Freddy.

Dalam kesaksian itu, ada keterangan soal permintaan dari oknum BNN, Polri, dan TNI yang terlibat dalam jaringan narkoba Freddy.

Menurut Haris, Freddy menyebut ada oknum BNN yang meminta agar kamera pengawas di tempat Freddy ditahan di Nusakambangan dilepas.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya