Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

HMI Dorong Pemerintah Berikan Pemahaman Nasionalisme untuk Milenial

Budi Ernanto
23/7/2023 07:23
HMI Dorong Pemerintah Berikan Pemahaman Nasionalisme untuk Milenial
Suporter Indonesia di luar negeri memberi dukungan untuk timnas sepak bola Merah Putih.(ANTARA)

HIMPUNAN Mahasiswa Islam (HMI) mendorong pemerintah agar memberikan pemahaman nasionalisme untuk para generasi milenial.

"Kami berharap pemerintah dan berbagai pihak dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya rasa nasionalisme di kalangan generasi milenial," kata aktivis HMI Ken Bimo Sultoni seperti dilansir dari Antara.

Selain itu, kata dia, mereka mendorong pemerintah agar mampu mengoptimalkan peran dan potensi generasi muda Indonesia untuk dapat membangun negerinya tanpa harus menghilangkan kewarganegaraannya sebagai warga negara Indonesia (WNI).

Hal itu disampaikan Ken Bimo dalam Diskusi HMI Progresif dengan bertema Dia loe gue, pemuda progresif: kewarganegaraan dan diaspora perspektif milenial. Diskusi itu merespons terkait fakta di mana sekitar 1.000 WNI yang berpindah status menjadi warga negara Singapura setiap tahunnya.

Baca juga: Kemenlu: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Banjir Vermont, AS

Ketua HMI Progresif Sulaiman Yamlean mengatakan diskusi itu untuk memperkuat kesadaran kewarganegaraan dan memahami sudut pandang kaum milenial tentang isu diaspora. "Kami berharap forum ini tidak berhenti sampai disini saja, akan tetapi dapat dilanjutkan pada sesi-sesi yang akan datang," katanya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI Bagas Kurniawan mengatakan kewarganegaraan merupakan sesuatu yang autentik dan muncul sebagai identitas dalam masyarakat modern sehingga diperlukan pendidikan untuk menguatkan relasi pemerintah dan rakyat.

"Maka perlu civic education untuk menguatkan relasi pemerintah-rakyat tentang hak dan kewajiban guna menguatkan rasa nasionalisme setiap warga negara," katanya.

Baca juga: 34 Juta Data Paspor WNI Bocor, Pemerintah Diminta Buat Peraturan Darurat

Narasumber lain, Wasekjen PB HMI Muh Jusrianto mengatakan berpindahnya WNI menjadi warga negara Singapura bukan soal benar atau salah. Hal yang perlu diperhatikan adalah sisi positifnya karena setidaknya bisa menjadi refleksi rasionalisasi mereka berpindah kewarganegaraan.

"Sebagai generasi milenial mendorong pemerintah agar standard of living dan quality life di Indonesia bisa ditingkatkan dan mampu berkompetisi dengan negara lain, khususnya Singapura. Mulai dari pendidikan, kesehatan, transportasi, gaji, dan sektor lainnya," kata dia. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya