Usut Kicauan Freddy kepada Haris, BNN Gandeng Kapolri dan Panglima TNI

Farah Gita
03/8/2016 19:42
Usut Kicauan Freddy kepada Haris, BNN Gandeng Kapolri dan Panglima TNI
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso sudah memerintahkan tim menyelidiki pernyataan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar soal adanya upeti dari terpidana mati Freddy Budiman untuk oknum BNN sebesar Rp450 miliar.

BNN pun akan memprediksi waktu mulai tanggal, bulan, tahun sehingga bisa diketahui siapa yang bekerja sama dengan Freddy Budiman. Menurut Buwas- sapaan akrab Budi Waseso, pihaknya ingin kasus ini secepatnya terbongkar.

"Kami bekerja sama dengan Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) dan Panglima TNI (Jenderal Gatot Nurmantyo), masalahnya ini kan diinformasikan ada BNN, pihak kepolisian, dan oknum TNI. Itu bisa iya, bisa tidak. Semua harus kita buktikan," tegasnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (3/8).

Namun, Buwas menegaskan, Haris sebagai pihak yang mempublikasikan kicauan Freddy harus bisa mempertanggungjawabkan tindakannya. Apalagi, publik secara luas telah mengetahui dan kasus ini menyangkut kredibilitas institusi.

Ia agak menyayangkan mengapa Haris baru kencang 'bernyanyi' belakangan. Menurut Budi, seharusnya kicauan Freddy dibuka pada 2014. Sebab, setiap intitusi maupun lembaga memiliki fungsi penanganan ke dalam.

"Tapi ini tidak. Di kala Freddy Budiman dihukum mati, itu baru dimunculkan. Ini ada apa? Ini yang kita harus tahu. Apa sih tujuannya?" jelas mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini.

Apalagi, menurut Freddy yang disampaikan melalui Haris, ada oknum BNN yang sempat dibawa ke Tiongkok untuk melihat pabrik narkoba. Buwas menginginkan cerita yang sejelas-jelasnya soal ini.

Itu pula yang mendasari BNN melaporkan Haris ke pihak berwajib. Sebagai negara hukum, pembuktian menjadi poin utama dalam semua kasus.

Alasan lain, kata dia, pihaknya menginginkan Haris merespons laporan mereka. "Sehingga Pak Haris akan berikan fakta akurat," ucap dia.

Buwas juga membantah laporan atas pencemaran nama baik institusi ini sebagai bentuk intimidasi. Ia mengaku berkomunikasi dengan Haris dalam kasus ini. Laporan hanya dilakukan guna mempercepat penyelesaian kasus. (MTVN/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya