Keluarga Sandera kian Khawatir

Pol/Dio
02/8/2016 06:05
Keluarga Sandera kian Khawatir
(MI/ATET DWI PRAMADIA)

PROSES negosiasi yang ditempuh pemerintah untuk membebaskan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina Selatan hingga kini belum membuahkan hasil. Keluarga korban pun kian dirundung rasa cemas.

Untuk itu, lima anggota keluarga awak kapal Charles 001 yang disandera kelompok Abu Sayyaf dari faksi Al Habsy Misaya, menemui Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Muhammad Iqbal di Gedung Kemenlu, Pejambon, Jakarta Pusat, kemarin. Mereka didampingi anggota Komisi I DPR Charles Honoris dan Irine Yosiana Roba Putri.

Dian Megawati Ahmad, istri Ismail, salah seorang sandera, mengaku khawatir dengan keselamatan para sandera. Pasalnya, kelompok tersebut pernah meneleponnya dan mengancam akan mulai mengeksekusi sandera bila tebusan tidak segera dibayar. Penyandera meminta Dian mengabari pemerintah Indonesia dan menyiarkan ancaman itu melalui media massa. Anak buah kapal tugboat Charles 001 disandera sejak 21 Juni 2016.

Muhammad Iqbal menyatakan hingga saat ini pemerintah terus berupaya membebaskan para sandera. "Mereka saat ini di Pulau Holo, tapi memang berpindah-pindah. Makanya kami tidak bisa buka semua di sini demi keselamatan WNI yang disandera," ujarnya.

Iqbal mengatakan seluruh sandera berada dalam kondisi yang sehat. Informasi itu didapat langsung melalui koordinasi dengan berbagai pihak di Filipina. Menurut dia, pembebasan seluruh sandera dalam kondisi selamat menjadi prioritas utama pemerintah. Karena itu, apa pun tindakan yang akan ditempuh perlu mempertimbangkan keselamatan sandera.

"Kami sepakat keselamatan sandera prioritas utama. Setiap langkah akan kami kalkulasikan dengan mempertimbangkan keselamatan itu," tandas Iqbal.

Selain tujuh awak kapal tunda Charles 001, saat ini ada juga tiga nelayan Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Sepanjang 2016 sudah empat kali WNI disandera kelompok Abu Sayyaf. Mereka ialah anak buah kapal tunda penarik tongkang batu bara asal Kalimantan yang tengah berlayar melintasi perairan Filipina dan Malaysia. (Pol/Dio/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya