Deradikalisasi Mesti Berlanjut hingga Bebas dari Penjara

Deo
02/8/2016 05:50
Deradikalisasi Mesti Berlanjut hingga Bebas dari Penjara
(MI/Agus Utantoro)

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan menggandeng organisasi kemasyarakatan dan tokoh-tokoh ulama dalam melancarkan program deradikalisasi. Menurut Kepala BNPT Suhardi Alius, program deradikalisasi tidak akan efektif jika hanya dijalankan institusi pemerintah.

"Penindakan tetap berjalan, tapi bagaimana kita memberikan pencerahan. Pencerahan itu enggak bisa Kepala BNPT disuruh kasih dalil-dalil agama. Bukan porsi kami," kata Suhardi seusai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, program deradikalisasi terhadap terpidana teroris seharusnya tak bisa berhenti begitu saja ketika mereka sudah bebas dari penjara. "Ideologi kan tidak mudah mengubahnya, oleh karena itu ada sosialisasi. Rekan-rekan juga tahu, disuruh berubah di depan mungkin 'inggih, inggih' (iya, iya), tapi di belakang?" ujarnya.

Untuk itulah, kata Suhardi, BNPT akan melibatkan para alim ulama dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhammadiyah dalam upaya deradikalisasi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga akan digandeng. "Kita rumuskan mana yang baik untuk megelola ini, supaya betul-betul deradikalisasi ini bisa berjalan," tuturnya.

Ia pun menyampaikan kepada wapres, bahwa BNPT berininisiatif bekerja sama dengan sembilan kementerian dan lembaga nonkementerian dalam menanggulangi terorisme. "Beliau (Kalla) memberikan semacam guidance. Bahwa persoalan kita lebih terkait ideologis," ujarnya.

Sementara itu, Konfrensi Ulama Internasional yang berlangsung di Kabupaten Lombok Barat, NTB pada 30 Juli-1 Agustus 2016 menyepakati lahirnya Deklarasi Lombok dalam mencegah aksi terorisme dan sektarianisme.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI Pusat KH Muhyiddin Junaidi mengatakan apa yang dihasilkan dalam Deklarasi Lombok ialah menjelaskan tentang Islam wasyatiah yakni Islam yang mencintai kedamaian, mode-rat dan menjaga toleransi.

"Saat ini dunia Islam dihadapkan pada persoalan terorisme dan sektarianisme. Sehingga, hadirnya Deklarasi Lombok diharapkan bisa menjaga perdamaian dan stabilitas di antara negara Islam dan di luar nonmuslim," ujarnya. (Deo/Ant/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya