Politikus PDIP Sebut Kabinet Sekarang Rapuh

Al Abrar
27/7/2016 17:30
Politikus PDIP Sebut Kabinet Sekarang Rapuh
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

POLITIKUS Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Junimart Girsang mengkritik langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam merombak menteri Kabinet Kerja. Menurut diam tindakan Presiden Jokowi me-reshuffle 12 kementerian tidak mengubah ke arah yang lebih baik.

"Kabinet sekarang itu rapuh," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/7).

Dia mencontohkan, seperti digesernya Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menjadi Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM). Padahal, kata Anggota Komisi III ini, Thomas baru saja dilantik menjadi menteri menggantikan Rahmat Gobel pada reshuffle I medio 2015 silam.

"Kenapa beliau tiba-tiba jadi menteri, terus tiba-tiba juga dicopot. Ini ada apa kok terlalu murah sekali," ucap Junimart.

Dia tidak habis pikir dengan langkah Presiden merombak kabinetnya. Meski itu menjadi hak prerogatif Presiden. Harusnya, lanjut dia, seseorang pemimpin itu mempertimbangkan rekam jejak dari segi etika, moral, mentalitas. Sehingga tidak hanya menilai dari kepintaran saja.

"Saya terus terang merinding ini ya, ini jadi 'what happened'. Mau dibawa main-main negara ini," tambah anggota Komisi III ini.

Junimart juga menyayangkan ada seseorang yang diduga melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) kemudian dilantik sebagai menteri. Apalagi, juga dia juga terlibat dalam insiden kuda tuli.

"Saya tidak bilang siapa, tapi ada seorang menteri yang katanya selama ini bagian dari pelanggaran HAM duduk di sana," ujar dia.

"Saya terus terang kecewa. Saya dua kali ikut kampanye beliau, beliau selalu mengagung-agungkan penegakan HAM, sempat teriakkan Trisakti, sekarang mana," ucapnya.

Presiden Jokowi resmi merombak Kabinet Kerja, Rabu. Reshuffle kali ini merupakan yang kedua. Ada 12 pos menteri yang dilakukan perombakan. Dalam perombakan kali ini ada sembilan wajah baru, delapan menteri terlempar, dan empat menteri pindah ke pos lain. (MTVN/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya