Rakyat Semestinya Turut Pahami Ilmu Pertahanan

Gol
23/7/2016 06:45
Rakyat Semestinya Turut Pahami Ilmu Pertahanan
(METRO TV)

GENERASI penerus bangsa diimbau lebih serius mempelajari dan memahami arti pertahanan negara secara komprehensif.

Masyarakat pun wajib menjaga identitas, nasionalisme, dan integritas sebagai bangsa Indonesia.

Demikian dikatakan Rektor Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) Letjen I Wayan Midhio saat berkunjung ke Redaksi Media Group, Jakarta, Jumat (22/7).

"Kita akan menyebarkan ilmu pertahanan ini ke penjuru Indonesia sehingga masyarakat paham terhadap pertahanan negara," katanya.

Penyebaran kepada masyarakat, lanjut dia, dilakukan dengan sejumlah rangkaian kegiatan, seperti sosialisasi penerimaan mahasiswa baru, merancang program yang bisa mengedepankan guru besar Unhan tampil di forum internasional, serta menggelar simulasi penyelenggaraan pertahanan negara.

Unhan merupakan perguruan tinggi milik pemerintah yang pembinaannya berada di bawah kendali Kementerian Pertahanan serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Lembaga pendidikan itu pun cukup unik, yakni hanya menyelenggarakan studi setingkat strata 2 dan strata 3.

Menurut Midhio, Unhan juga hanya memiliki dua fakultas atau sekolah pascasarjana, antara lain strategi pertahanan dan manajemen pertahanan.

"Tahun depan akan kita tambah lagi dengan fakultas keamanan nasional, dan tahun berikutnya fakultas teknologi pertahanan," ujarnya.

Ia berharap sosialiasi yang dilakukan dapat menarik minat masyarakat untuk menimba ilmu pertahanan di Unhan.

Sejauh ini komposisi mahasiswa Unhan ialah 40% dari TNI dan PNS, sementara sisanya ialah lulusan strata 1 dari perguruan tinggi swasta maupun negeri.

Masyarakat yang hendak melanjutkan studi di Unhan pun tidak perlu khawatir dengan beban biaya.

Pemerintah memberikan beasiswa serta fasilitas penginapan atau mes, suntikan uang saku, dan konsumsi makan/minum.

"Namun, syaratnya harus memiliki ijazah S-1, kemudian lulus tes potensial akademik serta ujian bahasa Inggris (Toefl) dari Unhan. Maklum, sebagian besar buku yang kami gunakan masih menggunakan bahasa Inggris," terang dia.

Lebih jauh, imbuh Midhio, Unhan juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi asing, semisal di Amerika Serikat dan Inggris.

Unhan bahkan rutin melakukan pertukaran dosen dan kursus singkat dengan perguruan tinggi di Korea Selatan, Tiongkok, dan Singapura.

"Kalau di dalam negeri kita kerja sama dengan Universitas Indonesia, ITB, Unpad, dan Universitas Gajah Mada. Dosen Unpan sebagian (status) tidak tetap dan sering membantu dari aspek perkuliahan di sana," tandasnya. (Gol/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya