Ahok akan Gelorakan Semangat Restorasi

Cahya Mulyana
23/7/2016 06:30
Ahok akan Gelorakan Semangat Restorasi
(MI/RAMDANI)

KANDIDAT petahana calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum memutuskan jalur yang akan dipakainya pada Pilkada 2017, meskipun dukungan semakin kuat.

Untuk jalur perseorangan, Teman Ahok sudah berhasil mencapai 1 juta KTP, sedangkan partai sudah mencapai 24 kursi, melebihi syarat minimal 22 kursi.

"Kita ini, Partai NasDem, hanya harap dia (Ahok) bisa kembali lanjutkan membangun Jakarta. Dari awal kita katakan, memberikan dukungan demi kepentingan rakyat Ibu Kota dengan figurnya yang tepat, cocok, dan sesuai untuk memimpin Jakarta," tegas Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di sela menghadiri acara hari ulang tahun ke-5 Garda Pemuda NasDem di Jakarta, kemarin.

Surya tidak mengintervensi pilihan Ahok mempertahankan kursi DKI-1.

Semua pilihan diserahkan sepenuhnya kepada mantan Bupati Belitung Timur itu, dan NasDem tetap akan mendukungnya.

"Sampai saat ini, dukungan Partai NasDem tetap konsisten, tidak menurun tapi menguat dan mudah-mudahan beliau (Ahok) terpilih kembali, sebab sejak awal NasDem tidak mempermasalahkan jalur yang akan dipilihnya," tukasnya.

Pada kesempatan sama, Ahok menyatakan, sejak lama hubungannya terjalin kuat dengan Surya Paloh.

Bahkan saat pelantikan sebagai Bupati Belitung Timur, Surya Paloh hadir.

Melalui hubungan yang kuat dengan Surya Paloh dan Partai NasDem itu, Ahok yakin bisa memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017.

Namun, saat ditanya soal jalur mana yang akan diambil untuk mempertahankan kursi DKI-1, Ahok mengaku masih mematangkan dan mempertimbangkannya secara masak.

Yang terpenting dari jalur mana yang akan diambilnya, Ahok mengaku lebih mengedepankan semangat yang akan dibawa pada pemerintahan DKI Jakarta 5 tahun mendatang, yakni semangat yang digelorakan Partai NasDem.

"Saya akan ikut menyuarakan semangat perubahan, restorasi," tukasnya.


Tergantung Megawati

Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang merupakan satu-satunya partai yang mampu mengusung calon gubernur di Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017 tanpa harus berkoalisi dengan partai lain masih belum juga memutuskan jagoan mereka.

"Belum ada keputusan. Kita masih menunggu Ibu Megawati. Beliau masih di luar negeri," ujar Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira.

PDIP membaginya dalam tiga gugus bakal calon kepala daerah.

Gugus pertama, sambung Andreas, yang mengikuti proses penjaringan eksternal yang telah mengerucut menjadi enam nama.

Gugus kedua, sambung dia, ialah kader partai yang tidak mengikuti proses penjaringan dan fit and proper test, tapi sudah dipantau masyarakat.

"Misalnya Risma atau Pak Djarot," imbuhnya.

Adapun gugus ketiga ialah mereka yang dipantau partai dan ikut dibicarakan dalam dinamika publik.

Mereka ialah calon nonkader serta tidak mendaftar ke partai.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto.

Menurutnya, sangat mungkin calon gubernur yang diusung PDIP di luar dari enam nama yang sebelumnya dipilih berdasarkan proses penjaringan.

"Ketum nanti yang ambil keputusan, bisa jadi yang diluncurkan orang baru (di luar dari enam nama), sering terjadi begitu," ujarnya. (Nov/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya