Jokowi Panggil Menteri, Salah Satunya Evaluasi Kinerja Menkop

Rudy Polycarpus
22/7/2016 19:35
Jokowi Panggil Menteri, Salah Satunya Evaluasi Kinerja Menkop
(ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) meminta koperasi sebagai sokoguru perekonomian menunjukkan tajinya dengan membawa manfaat kepada masyarakat. Ia meminta koperasi melakukan reformasi koperasi melalui rehabilitasi, reorientasi, dan pengembangan. Upaya tersebut menjadi bagian pengembangan dan peningkatan daya saing koperasi dan usaha kecil menengah.

Kepada Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah AA Gede Ngurah Puspayoga, secara khusus Presiden meminta agar koperasi menjadi wadah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga kecil. Demikian disampaikan Puspayoga seusai dipanggil Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/7).

"Presiden mendorong koperasi supaya jadi penyalur KUR. Tentunya ini akan membuat dampak yang positif bagi pencitraan koperasi," ujarnya.

Untuk menuju ke arah sana, Puspayoga mengatakan, koperasi harus memperbaiki sistem teknologi informasi (IT) agar bisa terkoneksi dengan bank.

Syarat koperasi simpan pinjam dapat menyalurkan KUR antara lain koperasi simpan pinjam harus sehat dari sisi finansial dan berkinerja baik. Kemudian, memiliki sistem daring data KUR dengan sistem informasi kredit program.

Menurut dia, berdasarkan syarat tersebut, baru satu koperasi yang sudah siap. "Kemarin di Jambi kita sudah teken MoU OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Teknisnya sama seperti bank yang lain. Dananya dari koperasi itu sendiri. Kuncinya koperasi harus berkualitas, omsetnya bagus, dan sistem online-nya juga baik agar bisa menyalurkan KUR," ujarnya.

Puspayoga menambahkan, Presiden juga meminta kementeriannya untuk terus mengupayakan pengembangan. Jangan hanya bergerak pada usaha simpan pinjam, tetapi koperasi juga harus dapat memperluas usahanya ke sektor produksi. "Intinya mendorong UKM untuk melakukan ekspor," tandasnya.

Lebih jauh ia mengakui bahwa pemanggilannya karena Presiden ingin mengevaluasi kinerja kementeriannya. Kepada Presiden ia memaparkan capaian-capaian dan rencana kerja kementerian.

Selaim Puspayoga, Jokowi juga memanggil sejumlah pembantunya di Kabinet Kerja. Mereka ialah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengakui pemanggilan sejumlah menteri merupakan bagian dari evaluasi kinerja. Salah satu parameter kinerja menteri, jelas Johan, ialah bagaimana mereka menjalankan instruksi Presiden Jokowi.

"Semua menteri dipanggil, bukan menteri tertentu saja. Ini bagian evaluasi kinerja. Sekali lagi mengevaluasi menteri tidak pada satu titik waktu," ujarnya.

Ketika ditanya apakah evaluasi tersebut bermuara pada kocok ulang kabinet, Johan menjawab, "Itu hanya Presiden yang tahu." (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya