Ahok tidak Tergoyahkan

Nur Aivanni
22/7/2016 06:25
Ahok tidak Tergoyahkan
(Sumber: SMRC/L-1)

MAYORITAS masyarakat DKI Jakarta tidak mempersoalkan kendaraan yang akan dipilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, baik jalur independen, koalisi partai politik, ataupun hanya diusung satu partai politik, dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.

Hal itu sebagaimana hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang Pemilih Jakarta dan Kinerja Petahana yang dirilis kemarin.

Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas menyampaikan pemilih tidak mempersoalkan siapa yang akan mencalonkan Ahok nanti.

"Apakah (didukung) Teman Ahok saja, koalisi partai, atau hanya satu partai (PDIP)," terangnya saat memaparkan hasil survei di Jakarta, kemarin.

Hadir pada kesempatan itu politikus Partai Gerindra M Taufik, politikus Partai Demokrat Didi Irawadi, politikus PSI Raja Juli Antoni, politikus Partai Golkar Nusron Wahid, dan politikus PDIP Ahmad Basarah.

Survei SMRC dilakukan pada 24-29 Juni 2016. Populasi survei ialah seluruh warga negara Indonesia di DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum pada Februari 2017, yakni yang sudah berumur 16 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Survei menggunakan metode multistage random sampling.

Jumlah sampel acak 820 orang.

Namun, response rate lebih rendah, yakni 646 responden (78,8%), dan itu yang kemudian dianalisis dengan margin of error 3,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Dari dua eksperimen SMRC terlihat, pemilih menginginkan Ahok kembali menjadi Gubernur DKI.

Pada eksperimen satu terlihat, jika Ahok hanya diusung Teman Ahok, dukungan buat dia sebanyak 54,7%.

Jika Ahok hanya diusung PDIP, dukungan untuknya 58,5%.

Dalam eksperimen kedua pun hal yang sama terjadi.

Jika Ahok hanya diusung Teman Ahok, dukungan kepada dia 58,9%.

Jika Ahok hanya diusung koalisi parpol tanpa Teman Ahok, 59,4% dukungan diberikan kepadanya.

"Secara statistik tidak signifikan elektabilitas Pak Ahok. Ahok mau jalur independen atau diusung PDIP atau koalisi partai sama-sama dapat dukungan tinggi," jelasnya.

Kendati demikian, ia mengingatkan hal itu bisa saja berubah lantaran pemilih DKI Jakarta sangat dinamis.

Dalam rilis juga terungkap, PDIP menjadi partai paling banyak dipilih jika pemilu digelar pada saat survei berlangsung, yakni 25,6%.

Politikus PDIP Ahmad Basarah menilai tidak ada yang istimewa dengan hasil survei itu terkait dengan tingkat popularitas dan elektabilitas Ahok.

Menurut dia, Ahok kini tengah dimanjakan kalangan menengah.

Pada kesempatan itu, ia pun menekankan PDIP tidak akan mendukung calon perseorangan.

Kini, kata dia, PDIP tengah memproses 27 nama kandidat yang telah mendaftar dan mengikuti proses rekrutmen di dalam internal partai.

Nantinya, PDIP akan mengerecutkannya menjadi lima nama.

Di lain sisi, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dari 27 nama yang mengikuti fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan), enam calon lolos ke tahap selanjutnya.

"Awalnya kami menargetkan ada lima nama, tapi berdasarkan rapat DPP tadi ternyata memang ada yang cukup ketat dari aspek penilaian sehingga yang akan kami sampaikan ke Ibu Ketua Umum ada enam nama," ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta, kemarin. (Nov/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya