Operasi Tinombala Kejar Sisa Pengikut Santoso

Rudy Polycarpus
19/7/2016 20:41
Operasi Tinombala Kejar Sisa Pengikut Santoso
(ANTARA FOTO/Edy)

KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian memastikan jenazah teroris yang ditembak di Timbarana, Poso, Sulawesi Tengah, ialah pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah.

"Dari sidik jarinya, informasi yang baru saya dapatkan identik dengan sidik jari dia yang lama," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7).

Selain Santoso, jenazah lainnya yang diidentifikasi ialah Mukhtar. Mukhtar merupakan anak buah Santoso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kepastian bahwa itu adalah jenazah Santoso diperoleh dari Tito setelah ia menghadap Presiden Joko Widodo sebanyak tiga kali, yakni sekitar pukul 12.00, 14.00, dan 17.00 WIB.

Senin (18/7), sekitar pukul 17.00 WITA, Satgas Operasi Tinombala terlibat baku tembak dengan lima anggota kelompok Santoso. Dalam baku tembak tersebut, dua anggota kelompok itu tewas, sementara tiga lainnya lolos dan melarikan diri ke hutan. Salah satunya adalah Basri.

Setelah mendapatkan kepastian jenazah Santoso, Tito menegaskan bahwa fokus dari Satgas Operasi Tinombala kini memburu 16 orang pengikutnya. Kata Tito, Santoso membagi anggotanya menjadi dua tim. Tim pertama dipimpin Santoso, tim kedua dipegang oleh Ali Kalora.

Mantan Kepala BNPT itu juga memastikan bahwa posisi para pengikut Santoso sudah teridentifikasi. "Operasi Tinombala berlanjut karena masih ada Basri, Ali Kalora, dan lain-lain. Kita akan gunakan langkah-langkah penegakan hukum, tapi, kita imbau mereka mau menyerahkan diri," ujarnya.

Ia menambahkan, tewasnya Santoso bakal berdampak terhadap kelompok-kelompok teroris lainnya. Salah satunya kelompok Negara Islam (IS). Pasalnya, Santoso selama ini menjadi bagian dari jaringan IS di Indonesia. Bahkan, kata Tito, Santoso merupakan simbol open assistance IS, baik di Indonesia maupun ASEAN. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya