Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM rangka meningkatkan kerukunan antarumat beragama di Indonesia, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuat Badan Persaudaraan Antar Iman (Berani). Berani, kata Sekretaris Jendral PKB, Hasanuddin Wahid ini bertugas mewujudkan pilar-pilar kebhinekaan dan mengikis intoleransi di Tanah Air.
"Hidup ini harus tolong menolong tanpa membedakan asal usul suku agama. Untuk mewujudkan itu semua, PKB menghadirkan Berani," kata Hasanuddin, Minggu (12/3).
Hasanuddin mengatakan Berani yang dideklarasikan di Banten itu menyasar benih-benih intoleransi. Banten dipilih sebagai lokasi deklarasi itu menyusul isu intoleransi di Cilegon, Oktober 2022. "Kita mau buktikan, tunjukan, jika Banten tidak seperti yang disangkakan," ujar Hasanuddin.
Baca juga: PKB Bantah Melebur ke KIB
Ketua DPP Berani, Lorens Manuputty, mengatakan badan otonom PKB tersebut bakal dibesarkan dengan membentuk DPW di 38 provinsi di Indonesia. Ketua DPW Berani Banten Hiskia Bangun mengamini hal itu.
Pihaknya bakal mengikuti instruksi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk mendorong kerukunan antarumat beragama.
Baca juga: Pemilu Mulai Berkumandang, Ayo Gelar Coblosan dengan Riang Gembira
"Dari situ kita akan bergerak untuk coba perlahan mengikis intoleransi yang ada di Banten ini. Dalam arti kita melakukan kegiatan dengan masyarakat langsung melibatkan 6 agama yang ada di Banten," ujar Hiskia.
Pihaknya terjun langsung ke masyarakat dengan melibatkan 6 tokoh agama. Cara itu dinilai efektif memberikan edukasi untuk mengikis intoleransi.
"Langsung ke akar rumputnya, ada nanti isu-isu soal agama segala macam, kita tinggal berkolaborasi sama 6 tokoh agama ini untuk kembali merajut Kebhinekaan," katanya.
Menurut Hiskia, hampir semua daerah di Banten rawan terserang isu agama. Saat ini, pihaknya tengah menyelesaikan permasalahan intoleransi di Cilegon.
"Kita bicara daerah rawan sebenarnya hampir semuanya. Kalau kita bicara jujur, Kabupaten Tangerang sendiri pun masih ada juga. Saat ini kita sedang merajut kebhinekaan di Cilegon. Itu yang baru kita lihat, yang baru kita fasilitasi," ungkapnya. (Z-3)
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Perpanjangan Operasi Madago Raya merupakan upaya Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sulteng.
Komnas Perempuan menyayangkan keberadaan aparatur pemerintah dan penegak hukum namun terindikasi justru semakin memperkeruh keadaan dan tidak menerima penjelasan korban.
SEBANYAK 700 warga Gading Nias Residences bergabung dalam kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan untuk menjalin hubungan yang erat dan penuh semangat.
Tampaknya, toleransi antarumat beragama di tengah kemajemukan masyarakat yang sangat kompleks di Tanah Air mendapat rekognisi dari Jerman.
Tak hanya warga beragama Kristen (Protestan dan Kotolik), tetapi umat Muslim (Islam), Hindu, dan Buddha pun berbaur membantu kesuksesan hari raya tersebut.
Di tempat itu ada dua gereja, ada dua wihara, dan enam masjid serta musala disertai dengan tempat pendidikan Alquran
Bali, khususnya Denpasar memang dikenal memiliki masyarakat yang beragam. Untuk mereka diharap bisa terus menjaga kerukunan dan sikap toleransi tersebut.
Peletakan tiang pancang tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Komisaris LPCK Prof. Didik J. Rachbini serta didampingi oleh Penjabat Bupati Bekasi
Keragaman bangsa Indonesia merupakan anugerah yang indah dan harus kita jaga keutuhannya, kata Buya, minimal hingga satu hari menjelang kiamat tiba.
Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin berharap para calon presiden tidak saling menjelekkan.
Menjaga kerukunan antarumat beragama memang bukan pekerjaan mudah. Apalagi di tengah kondisi masyarakat yang heterogen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved