Parpol dan Teman Ahok Matangkan Pencalonan

Nur Aivanni
13/7/2016 06:15
Parpol dan Teman Ahok Matangkan Pencalonan
(MI/ARYA MANGGALA)

Ahok bak tengah berada di persimpangan jalan. Ada kebingungan untuk memilih jalur independen atau jalur parpol.

PELAKSANA Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyai mengatakan pihaknya akan membahas lebih intensif terkait dengan pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pilkada DKI Jakarta pada 13 Februari 2017. Jika tidak ada perubahan, kata dia, 16 Juli mendatang akan ada pertemuan antara partai pendukung (NasDem, Golkar, dan Hanura), Ahok, dan Teman Ahok. "Mungkin tanggal 16 (Juli). Kita intens lagi (bahas pencalonan Ahok)," jelas Yorrys saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.

Ahok sampai saat ini belum memutuskan apakah akan maju lewat jalur partai politik atau jalur perseorangan (independen). Kendati demikian, Yorrys mengungkapkan bahwa Ahok sempat menyampaikan bahwa hampir pasti ia akan maju lewat parpol. Hal itu dikatakan Ahok tiga hari menjelang Lebaran lalu. "Tiga hari sebelum Lebaran, dia bilang hampir pasti (lewat jalur parpol)," ucap Wakil Ketua Umum DPP Golkar itu.

Yorrys menyebut pertimbangan tersebut diambil setelah berkomunikasi dengan Teman Ahok terkait dengan masalah kendaraan politik apa yang akan digunakan Ahok. Selain itu, jika melihat peraturan perundangan, pencalonan akan lebih efektif dan efisien bila menggunakan jalur parpol. "Terutama soal verifikasi faktual. Itu kan rumit sekali. Kalau melalui parpol kan tidak," paparnya.

Terlepas dari itu, Yorrys menyatakan pihaknya tidak mempermasalahkan kendaraan politik apa yang akan digunakan Ahok. Yang terpenting, sambung dia, Ahok harus bisa lolos menjadi calon dan kembali terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. "Yang penting begini, kita semua sudah sepakat bahwa tidak ada masalah dia mau pakai apa saja boleh," tukasnya.

Mengenai calon wakil gubernur yang mendampingi Ahok, Yorrys mengatakan pihaknya tidak mau mencampuri hal itu. Ia menyebut hal itu merupakan kewenangan Ahok sebagai user. "Sampai dengan wakil, kita enggak bicara. Kita serahkan sepenuhnya ke dia (Ahok). Kalau Golkar, kita sepakat karena dia user, terserah dia pilih siapa saja. Itu urusan dia," tandasnya.

Di sisi lain, kebimbangan tampak masih menghantui Ahok. Ia bingung apakah akan maju melalui jalur independen atau parpol. Untuk itu, dia berulang kali berkomunikasi dengan relawan Teman Ahok. Mantan Bupati Belitung Timur itu berencana kembali menggelar pertemuan dengan Teman Ahok, akhir pekan ini.

"Saya belum sempat ketemu Teman Ahok, mungkin Sabtu atau kapan. Kita akan tanya pikirannya seperti apa," tuturnya di Balai Kota, Jakarta, kemarin. Namun, satu hal yang telah dipastikan oleh Ahok ialah posisi wakil gubernur. "Baik maju lewat parpol atau independen, cawagubnya tetap Heru Budi Hartono," tegas Ahok.

PDIP terbuka

Sementara itu, politikus PDIP Charles Honoris mengatakan partainya masih terbuka bila Ahok berniat mengambil jalur parpol dalam pilgub DKI. "Kalau Ahok datang baik-baik ke DPP PDIP, saya rasa semua kemungkinan masih terbuka," katanya.

Sikap PDIP tersebut merupakan bagian dari komitmen politik yang dibangun pada pilkada yang lalu. "Hingga saat ini, PDIP masih berkomitmen mendukung pemerintahan Ahok-Djarot." (Ind/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya