Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
JENDERAL Gatot Nurmantyo tidak bisa menutupi perasaan geramnya.
Panglima TNI itu sangat menyesalkan penyanderaan yang kembali menimpa tiga WNI setelah diculik kelompok Abu Sayyaf di perairan Indonesia, Malaysia, dan Filipina, Sabtu (9/7) pukul 23.30 waktu setempat.
Penyanderaan ini merupakan peristiwa keempat yang menimpa WNI dalam lima bulan terakhir dengan pelaku yang sama, yakni kelompok Abu Sayyaf.
Atas dasar itu, Gatot menegaskan TNI tak bisa lagi memberikan toleransi.
"Saya sangat menyesalkan karena mereka (penyandera) memilih. Di dalam kapal ada tujuh orang, semua dicek. (Nelayan) yang memegang paspor Indonesia diculik. Apa pun saya lakukan untuk membebaskan mereka. Masuk ke sana pun saya lakukan apabila ada izin. Ini sudah sangat keterlaluan," tegas Gatot seusai menghadiri silaturahim Idul Fitri yang digelar Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Menurut Gatot, motif uang menjadi alasan kelompok Abu Sayyaf kembali menyandera WNI.
"Lama-lama (mereka) datang ke sini, menculik, lalu minta tebusan. Jangan mau (kita) jadi bangsa sapi perah."
Gatot menegaskan kini Indonesia tengah menyiapkan operasi militer begitu memperoleh izin dari Filipina.
"Kami sudah menawarkan semua, tetapi keputusan ada di Filipina. Begitu dapat izin masuk, apa pun kami lakukan. Saya sekarang melakukan operasi intelijen untuk menyiapkan segala kemungkinan."
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah menyurati dan berbicara langsung dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Hal itu dikemukakan Menlu Retno Marsudi kepada wartawan di Kementerian Luar Negeri, kemarin.
Retno menyerahkan surat Jokowi kepada Menlu Filipina Perfecto Rivas Yasay sehari setelah pelantikan kabinet di Manila pada 1 Juli.
"Dalam surat tersebut, Jokowi mengucapkan selamat. Selain itu, Presiden meminta perhatian khusus (Filipina) terhadap penyanderaan WNI."
Tidak hanya berkirim surat, lanjut Retno, Jokowi juga berkomunikasi langsung dengan Duterte.
"Pada 7 Juli Jokowi menelepon Duterte dan meng-ulangi pesan sebelumnya."
Sabtu (9/7), lima anggota kelompok bersenjata dari kelompok Abu Sayyaf menculik tiga nelayan Indonesia dari kapal berbendera Malaysia.
Ketiga nelayan tersebut, Lorens Koten, 34, Theodorus Kopong, 42, dan Emanuel, 46, diculik di kawasan perairan Felda Sahabat, tidak jauh dari Lahad Datu, Sabah, Malaysia.
Penyandera kemudian membawa ketiga WNI tersebut ke wilayah Tawi-Tawi di Filipina Selatan.
Serangan tentara
Pekan lalu, tentara Filipina menewaskan sekitar 40 anggota Abu Sayyaf dalam sebuah serangan di wilayah kepulauan selatan.
Juru bicara tentara Filipina Komando Mindanao Barat, Filemon Tan, kemarin, menyatakan kontak tembak di Pulau Basilan dan Sulu sejak Rabu (6/7) itu menewaskan seorang tentara dan melukai sekitar 20 pemberontak yang terkait dengan Al-Qaeda tersebut.
"Baku tembak sengit masih berlangsung melibatkan kendaraan lapis baja, senjata berat, dan dukungan serangan udara," ujar Tan mengutip laporan rahasia yang diterima Minggu (10/7).
Presiden Filipina Rodrigo Duterte ketika mengawali masa pemerintahannya menegaskan bahwa akan tiba waktu baginya untuk menghadapi kelompok Abu Sayyaf di bagian selatan negara itu.
"Penculikan itu harus dihentikan." (Deo/Gol/Kim/Ant/PO/PT/VR/X-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved