Lagi, 3 Warga Indonesia Diculik

Haufan Hasyim Salengke
11/7/2016 05:15
Lagi, 3 Warga Indonesia Diculik
()

TIGA warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan awak kapal pukat tunda diserang dan diculik sekelompok orang bersenjata berat di perairan Lahad Datu di Negara Bagian Sabah, Malaysia, Sabtu (9/7) malam.

Komisaris Kepolisian Sabah Datuk Abdul Rashid Harun mengatakan tiga dari tujuh awak kapal pukat itu diculik saat berlayar sekitar 3,5 mil laut dari pantai Kampung Sinakut.

Lima pelaku, menurut polisi negeri jiran itu, bersenjatakan senapan dan peluncur granat.

Adapun ketiga sandera diidentifikasi sebagai warga Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Lorens Koten (juragan kapal), Theodorus Kopong, dan Emanuel.

Saat dihubungi secara terpisah, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan masih mengumpulkan informasi mengenai penculikan ketiga WNI tersebut.

"Kami masih dalami. Penjelasan lebih lanjut di kantor Menko Polhukam, Senin (11/7) pukul 13.00 WIB, seusai rapat, ya," ujar Sutiyoso di Jakarta, tadi malam.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Muhammad Iqbal pun mengatakan pihaknya masih terus berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk mengonfirmasi informasi penyanderaan tersebut.

Lebih lanjut, polisi laut regional Malaysia menjelaskan kapal tunda dengan tujuh awak itu berada di perairan lepas pantai timur Sabah di Pulau Kalimantan, sekitar 8 mil laut dari pantai, ketika diserang orang-orang bersenjata dengan sebuah kapal putih.

"Para tersangka menginterogasi siapa yang membawa paspor, dan tiga awak yang memiliki paspor dibawa ke perahu mereka, sementara empat yang tidak berdokumen ditinggal," kata polisi laut dalam sebuah pernyataan media seperti dilaporkan CNA.

Pihak Komando Pengamanan Sabah Timur dilaporkan sedang mencari lima penculik berusia sekitar 30-40 tahun tersebut, yang disebut oleh polisi berbicara dalam bahasa Melayu dan dialek Sulu, Filipina Selatan.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atau meminta uang tebusan.

Subkomando kelompok Abu Sayyaf, Apo Mike, dinyatakan sebagai salah satu tersangka penculikan.

Polisi Malaysia telah berkoordinasi dengan rekan mereka di Filipina.

Kelompok Muktadil

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno mengatakan, berdasarkan keterangan kepolisian negara itu, sejauh ini penculik belum dikenal.

Diduga, kelompok yang aktif menculik pada saat hari raya ialah Muktadil Brother yang diketuai Nikson Muktadil dan Brown Muktadil.

"Mereka bersembunyi di Languyan, Tawi-Tawi, menunggu peluang untuk menculik," ujar Herman.

Sementara itu, Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan masih menelusuri kebenaran informasi penculikan tersebut.

"Jika benar warga kita ditangkap, pemerintah pusat diharapkan segera membebaskan mereka," tegas Lebu Raya.

Komandan Korem 161/Wira-sakti Kupang, Brigjen Heri Wiranto, mengakui adanya penculikan tersebut.

Namun, jenderal berbintang satu itu belum bisa memberikan informasi detail soal penangkapan tersebut.

Tujuh awak kapal Indonesia juga dilaporkan diculik di perairan Sulu pada 20 Juni 2016, dan hingga kini belum dibebaskan. (Try/AFP/PO/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya