Isu Perombakan Kabinet Kembali Mencuat Jelang Lebaran

Astri Novaria
04/7/2016 20:07
Isu Perombakan Kabinet Kembali Mencuat Jelang Lebaran
(Ilustrasi)

ISU reshuffle kabinet kembali bergulir jelang Lebaran. Presiden Joko Widodo dikabarkan akan merombak kabinetnya usai Lebaran nanti.

Menanggapi hal ini, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo membantah kabar tersebut. Seperti pernyataan sebelumnya reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden. Menurutnya, jika perombakan kabinet benar-benar dilakukan, Presiden Jokowi yang akan menyampaikannya.

"Tidak benar, itu kabar hoax. Saya kira semua tahu dan teman-teman paham bahwa urusan reshuffle domainnya ada di Presiden, yang tahu saya kira hanya Presiden," ujar Johan Budi lewat pesan singkat, Senin (4/7).

Adapun sebelumnya tersiar kabar mengenai rencana Presiden Jokowi akan mengumumkan kabinet baru pada tanggal 14 Juli 2016 melalui pesan singkat. Ada sejumlah nama menteri yang diganti dan berpindah pos kementerian.

Dalam pesan tersebut, tertulis bahwa akan ada lima menteri yang diganti dan berpindah pos kementrian. Pertama, menteri BUMN Rini Soemarno akan digeser menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menggantikan Teten Masduki. Kedua, posisi Rini akan digantikan oleh Presiden Komisaris PT Telkom, Hendri Saparini. Ketiga, Teten Masduki akan diangkat menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang menggantikan Ferry Mursidan Baldan yang didepak dari Kabinet Kerja.

Keempat, Idrus Marham akan diangkat menjadi Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menggantikan Marwan Jafar. Kelima, posisi Yuddy Chrisnandi sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) akan digantikan oleh kader Partai Amanat Nasional (PAN) Mulfachri Harahap.

Kemudian, Yuddy disebutkan akan menggeser posisi pengusaha Sofjan Wanandi sebagai Kepala Staf Penasihat Wakil Presiden. Selanjutnya, juga tertulis bahwa Wakapolri, Komjen Pol Budi Gunawan akan dilantik menjadi Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) menggantikan Sutiyoso.

Berkali-kali menghangat, tapi isu tersebut tidak sampai jadi kenyataan. Terakhir, isu reshuffle kembali menghangat pada April 2016 lalu. Meski berkali-kali Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkonfirmasi bahwa reshuffle hanya tinggal menunggu hari baik untuk diumumkan.

"Kalau dievaluasi, tinggal hari baik dalam mengumumkan," kata JK beberapa waktu lalu.

Pengamat Politik dari Founding Fathers House, Dian Permata mengatakan perombakan kabinet sudah tinggal menunggu hari H-nya. Sebab, ia berpendapat perombakan kabinet merupakan sebuah kebutuhan. Terutama, kata dia, di sektor ekonomi yang selalu menjadi sorotan masyarakat.

"Jika hingga saat ini belum juga ada kepastiannya, kemungkinan itu karena proses politik deal-dealannya yang memakan waktu," ujar Dian.

Ia menyebutkan hal ini sejalan dengan riset yang dilakukan FFH 6 bulan yang lalu, mayoritas publik mengharapkan adanya stabilitas ekonomi. Namun, hingga kini belum ada perbaikan di sektor tersebut.

"Ngerinya, terus bergulirnya isu reshuffle ini membuat resah kabinet kerja dan membuat mereka tidak fokus. Bukannya produktif, tetapi sibuk menyelamatkan muka sendiri-sendiri. Harusnya ini jadi perhatian khusus Presiden. Selanjutnya diganti atau diigeser itu merupakan kewenangan Presiden," pungkasnya. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya