Putu Sudiartana Diminta Jangan Mau Sendiri jadi Korban

Arnoldus Dhae
04/7/2016 14:25
Putu Sudiartana Diminta Jangan Mau Sendiri jadi Korban
(MI/Atet Dwi Pramadia)

ANGGOTA DPD RI Dapil Bali Gede Pasek Suardika meminta kepada tersangka kasus korupsi Putu Sudiartana, anggota Komisi III DPR, agar jangan mau jadi korban sendiri. Ia menilai jika dugaan korupsi senilai Rp300 miliar sangat tidak mungkin dimainkan sendiri oleh Putu Sudiartana.

"Pertama saya berharap jika Putu Sudiartana jangan mau jadi korban sendiri. Kalau bisa Sudiartana jadi whisleblower, silahkan buka semua. Sebab tidak mungkin nilai proyek sebesar Rp300 miliar hanya dimainkan oleh Sudiartana. Diduga kuat modus ini adalah suruhan partai demi dana optimalisasi partai dan sebagainya. Kuat dugaan partainya terlibat. Oleh sebab itu saya juga berharap KPK bisa menelusuri aliran dana, keterlibatan partai dan sebagainya. Sudiartana diharapkan jadi whislenlower saja, buka semuanya sekaligus," ujar mantan Ketua Komisi III ini di Denpasar, Senin (4/7).

Hal lain yang disentil Suardika adalah soal citra politisi asal Bali di mata nasional. Saat ini sudah dua orang politisi Bali yang terlibat korupsi dan semuanya dari elite Partai Demokrat. Sudiartana diketahui mengurus proyek yang bukan merupakan tugas komisinya.

"Jadi dugaan keterlibatan partai semakin terang benderang. Kalau bukan tugas komisi kenapa harus terlibat. Ini kan aneh. Jadi semestinya KPK harus menelusurinya," ujarnya.

Menurut Suardika, sejak menjadi anggota Komisi III dan akhirnya ketua komisi, dirinya betul-betul menjaga citra politisi Bali. Namun dua orang yang terlibat yakni Jero Wacik dan Putu Sudiartana benar-benar membuat citra politisi Bali rusak di mata Indonesia. "Orang Bali itu terkenal dengan jujur, terkenal dengan ramah tamah, sopan santun. Dua orang ini bikin citra politisi Bali rusak," ujarnya.

Menurut mantan jurnalis ini, bila dirujuk ke belakang, Ketua Umum Partai Demokrat SBY sudah seharusnya bertanggungjawab terhadap kasus ini. Gara-gara kasus korupsi yang mendera Partai Demokrat, wakil Bali berkurang dua kursi di DPR RI. Jatah kursi pertama untuk Jero Wacik akhirnya tidak jadi dilantik. Kemudian disusul dengan kasus Putu Sudiartana.

"Ketua Umum Partai Demokrat SBY harus bertanggungjawab terhadap rakyat Bali. Jero Wacik yang tidak sempat dilantik, seharusnya bisa diproses sejak awal agar namanya diganti. Sementara Putu Sudiartana langsung dipecat dari partainya. Ini sangat tidak adil. Makanya kami meminta agar kedua orang ini bisa langsung diproses PAW. Jelek-jelek begini saya tetap pilih Partai Demokrat pada Pileg yang lalu," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, I Putu Sudiartana adalah anggota DPR ketujuh periode 2014-2019 yang dijadikan tersangka kasus korupsi oleh KPK. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya