Demokrat Jangan Bermain Api

Christian Dior Simbolon
04/7/2016 08:18
Demokrat Jangan Bermain Api
(MI/Ramdani)

Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku tidak ambil pusing dengan kondisi anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, I Putu Sudiartana, yang mengalami stres setelah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan menerima suap.

"Jangan main api, nanti terbakar. Saya dengar dari KPK yang bersangkutan stres setelah ditahan. Itulah (akibatnya) kalau main api," kata Ruhut di sela-sela acara mudik gratis Partai Demokrat di Parkir Timur Senayan, Jakarta, kemarin.

Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat itu ditangkap di kawasan perumahan anggota DPR di Ulujami, Jakarta Selatan, Selasa (28/6) lalu. Dari rumah Putu, KPK menyita uang sebesar S$40 ribu dan bukti transfer dana sebesar Rp500 juta.

"Saya sebagai (Kepala Divisi) Polhukam Partai Demokrat menegaskan apabila ada dua alat bukti dari KPK dan (Putu) jadi tersangka, (dia) akan langsung kami pecat. Sedang diproses, tapi yang jelas dia bukan kader partai lagi," tegas Ruhut.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono seusai memberikan kata sambutan dan melepas para pemudik memilih langsung meninggalkan lokasi. Susilo tidak mau menghampiri para wartawan untuk menyampaikan keterangan pers.

Bersih-bersih partai
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan enggan mengomentari adanya dugaan dana mengalir ke Partai Demokrat. "Mending ngomongin mudik saja. Itu (kasus Putu) lain kali saja," kilah Hinca.

Setali tiga uang dengan Hinca, Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan yang biasanya bersuara vokal kini memilih bungkam dan tidak mau berkomentar. "Yang lain saja ya yang komentar. Jangan saya komentar," ujar dia.

KPK tengah menyelidiki aliran dana ‘haram’ itu ke Partai Demokrat. Selain Putu, Yogan Askan yang merupakan pendiri Partai Demokrat telah menjadi tersangka suap proyek pembangunan 12 ruas jalan di Sumatra Barat senilai Rp300 miliar itu. Oleh partai, Putu sudah dipecat.

"Itu masih diteliti oleh penyidik dan penyelidik KPK. Tapi, kami belum mendapat informasi apakah ada aliran uang. Untuk sementara, hanya yang berhubungan langsung dengan tersangka," ujar Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, baru-baru ini.

Pengamat Politik Universitas Udayana Gusti Putu Bagus Suka Arjawa mengimbau Partai Demokrat segera melakukan bersih-bersih partai. "Lakukan pembersihan besar-besaran di internal. Kalau bisa, cari kader yang terbaik dan yang bersih," kata Arjawa.

Ia menambahkan, kasus tertangkapnya Leong--julukan Putu--merupakan pertaruhan besar bagi Partai Demokrat. Pasalnya, partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono itu telah menyatakan sebagai partai yang bersih dan berada di tengah-tengah.

Salah satu anggota Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjelaskan kasus yang menimpa Putu Leong membuat warga Bali terkejut.

Namun, Mangku Pastika mengapresiasi kinerja KPK yang mampu mengendus dugaan korupsi tersebut. "Kita menyerahkan saja kepada proses hukum yang ada. Partai juga tidak akan membela kalau memang itu terbukti," ujarnya. (OL/P-5)

dior@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya