Posisi Sandera Berpindah-pindah

Christian Dior Simbolon
29/6/2016 07:40
Posisi Sandera Berpindah-pindah
(THINKSTOCK)

MENTERI Luar Negeri Retno L Marsudi memastikan kondisi tujuh WNI yang disandera kelompok bersenjata di Filipina Selatan dalam keadaan baik.

"Kami terus intensifkan komunikasi, baik di dalam maupun luar negeri, dan sejauh ini kondisi ABK yang disandera dalam keadaan baik," jelas Retno di Kantor Kemenlu, Jakarta, kemarin.

Menurut Retno, meskipun sandera diambil dua kelompok yang berbeda, saat ini para sandera sudah dalam kelompok yang sama dan selalu berpindah tempat.

"Lokasi sandera diperkirakan di Pulau Jolo. Mereka dalam keadaan baik dan disatukan dalam satu kelompok, tapi kadang dipecah."Dengan memegang prinsip keselamatan sandera merupakan hal utama, Retno menyatakan sudah menurunkan diplomatnya ke wilayah Davao, Filipina Selatan, untuk menggali informasi dan membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait.

Komunikasi juga, kata dia, dilakukan di antara menteri pertahanan kedua negara untuk membangun kerja sama pertahanan, terutama patroli keamanan bersama di perairan yang selama ini sering terjadi penyanderaan.

"Tujuannya agar ini tidak terulang lagi di kemudian hari. Dalam konteks ini Pak Menhan sudah melakukan komunikasi dengan Menhan Filipina," paparnya.

Terkait dengan kapal tunda Charles dan enam ABK yang tidak ikut disandera, ujar Retno, mereka sudah tiba di Balikpapan dan diserahkan ke pihak keluarga. "Mereka juga sudah menyampaikan peristiwa penyanderaan itu ke TNI-AL kita.

"Berdasarkan informasi yang didapat dari enam ABK tersebut, ungkapnya, pengambilan sandera terjadi dua kali. Pertama, tim penyandera yang berjumlah 5-6 orang bersenjata lengkap mengambil tiga sandera.

Setelah itu, tim kedua yang berjumlah 8-10 orang kembali mendatangi kapal dan mengambol empat sandera lain. "Kedua tim menggunakan senjata," ucap Retno

Upaya pembebasan sandera tidak akan terganggu oleh peralihan kepemimpinan baru di Filipina di bawah Rodrigo Duterte pada 30 Juni 2016.

"Kami perlu pastikan bahwa adanya peralihan kepemim-pinan di Filipina pada 30 Juni besok tidak akan menghambat proses pembebasan sandera," tuturnya.

Keluar rute aman

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan penyanderaan terjadi karena kapal yang ditumpangi keluar dari rute aman yang telah disarankan pemerintah.

"Rute sudah kita kasih, rute yang aman. Jadi, dia motong 3-4 nautical mile dari kepulauan Jolo. Ini yang membuat (disandera). Jadi pemerintah sudah memberikan moratorium dan sudah memberikan rute. Rute itu yang dilanggar saat mereka kembali," jelas Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (27/6).

Menurut dia, sejatinya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga sedang membahas soal keamanan pelayaran dari Indonesia ke Filipina. Terlebih, Filipina masih mengandalkan Indonesia dalam perdagangan batu bara. "Karena 96% batu bara di Filipina itu dari Indonesia," jelasnya.

Oleh sebab itu, jaminan keamanan di jalur pelayaran batu bara merupakan hal yang mutlak. (Ths/Gol/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya