Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH memastikan tujuh warga negara Indonesia (WNI) awak kapal kapal tunda (tugboat) Charles 001 dan tongkang Robby 152 yang disandera kelompok bersenjata di perairan Jolo, Filipina, dalam kondisi baik. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, meski lokasi para sandera sudah diketahui, detailnya belum bisa disampaikan ke publik.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan empat dari tujuh WNI yang disandera telah teridentifikasi berada di wilayah Jolo, Filipina. "Siang tadi dalam kondisi sehat, tapi saya belum bicara sendiri dengan sandera," jelasnya.
Panglima menambahkan, atas empat ABK tersebut, para penyandera mengajukan sejumlah uang tebusan. Adapun lokasi keberadaan tiga ABK lainnya dan tuntutan yang diajukan penyandera belum diketahui.
"Tebusan yang diinformasikan 200 juta peso atau sekitar Rp60 miliar-Rp65 miliar. Itu mereka minta untuk empat orang, yang tiga orang belum. Mereka masih dicari," jelas Gatot.
Lebih lanjut, kata Luhut, guna membahas perkembangan situasi dan rencana pembebasan sandera, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu telah bertolak ke Filipina. "Kelihatannya ada progres yang baik dari pertemuan Menhan (Ryamizard) dengan Menteri Pertahanan Filipina."
Dalam pertemuan tersebut, jelasnya, Ryamizard selaku perwakilan pemerintah Indonesia juga akan membahas rencana penguatan pengamanan, misalnya menjalin kerja sama antara TNI dan angkatan perang Filipina, termasuk perkembangan MoU patroli bersama antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Sebelumnya, Ryamizard menyatakan pihak Filipina telah mengizinkan TNI untuk mengejar para perompak hingga memasuki wilayah perairan Filipina. Bahkan, pengejaran bisa berlanjut ke darat bila para perompak tidak bisa dilumpuhkan di laut.
Sejauh ini, sambung Luhut, para pelaku yang menyandera tujuh ABK belum diketahui, apakah berasal dari faksi Abu Sayyaf atau bukan. "Kita belum tahu persis karena ceritanya masih komplikasi banyak. Nanti kalau kita ngomong, berubah lagi."
Kuat dugaan, para pelaku sengaja menyandera awak Charles karena ingin meminta uang tebusan. Namun, kata Luhut, pemerintah belum memperoleh kabar tentang berapa nominal yang diminta kelompok bersenjata itu.
Masuk Filipina
Anggota Komisi I DPR dari F-PDIP Effendi MS Simbolon meminta kesepakatan kerja sama trilateral (Indonesia, Filipina, Malaysia) dalam pengamanan perbatasan mesti segera diteken. Klausul yang wajib diakomodasi ialah peluang TNI-AL masuk ke wilayah Filipina.
"Kita harus bisa membuat terobosan. Adanya kondisi yang memang kita bisa ikut di dalam patroli di wilayah mereka, khusus untuk pengamanan," tegasnya.
Selain itu, Effendi berharap pemerintah mengevaluasi metode pembebasan sandera yang pernah dilakukan sebelumnya. (Kim/Dio/Pol/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved