Tito Diminta Tegas Atasi Kelompok Intoleran

Arif Hulwan
25/6/2016 09:55
Tito Diminta Tegas Atasi Kelompok Intoleran
(ANTARA/Puspa Perwitasari)

SUDAH waktunya Polri tegas kepada kelompok intoleran dan anti-Pancasila. Toleransi sudah terlalu banyak diberikan Korps Bhayangkara kepada kelompok itu hingga seolah-olah memberi bantuan kepada aksi intoleransi mereka.

Rohaniwan Franz Magnis Suseno mengaku heran atas sikap kepolisian di sejumlah daerah yang membantu pembubaran kegiatan keagamaan atau diskusi tertentu alih-alih melindungi.

"Ini jadi pertanyaan, kalau ada permintaan dari kelompok garis keras ini untuk membubarkan suatu kegiatan, polisi ini malah membubarkannya. Ini sangat aneh. Jangan jadi jongos kelompok ini," cetus dia, saat dihubungi, kemarin.

Menurutnya, Polri jangan lagi membiarkan kelompok-kelompok macam ini meng­ancam dan melakukan kekerasan kepada warga. Pencegahan terjadinya kekerasan jadi tugas penting.

"Kalau sudah ada ancaman ke­kerasan, polisi harus bertindak," ucap Guru Besar Filsafat STF Driyarkara itu.

Romo Magnis menghargai adanya rencana upaya dialog di kantong-kantong kelompok intoleran oleh Kapolri terpilih, Tito Karnavian, terutama dalam menangani radikalisme idologis.

Namun, tugas kepolisian yang utama ialah memberi rasa aman ke setiap warga negara. Jika sudah dikategorikan tindak kriminal, penegakan hukum harus dilakukan. "Urusan polisi bukan masalah dialog, melainkan bikin aman, menjamin penegakan terhadap pelanggar hukum, cegah segala kekerasan," ucapnya.

Dalam uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III DPR, Kamis (23/6), Tito Karnavian menyelipkan isu kelompok intoleran dan penanganannya. Bentuk antisipasi­nya antara lain deteksi dini intoleransi dan dialog. "Penegakan hukum pilihan terakhir," kata Tito.

Pernyataan Tito itu merespons pertanyaan yang dilontarkan anggota Komisi III Taufiqulhadi saat uji kelayakan dan kepatutan berlangsung.

Taufiq menyampaikan catatan penting yang jadi tantangan bagi Tito di masa depan ialah soal perilaku intoleran dari sebagaian warga dan organisasi yang anti-Pancasila.

Wakapolri
Proses fit and proper test terhadap Tito di Komisi III DPR pada Kamis (23/6) berjalan mulus. Jika tidak ada aral melintang, Senin (27/6) DPR akan menggelar rapat paripurna tentang persetujuan Komisi III terhadap Tito sebagai Kapolri yang baru.

Setelah uji kepatutan dan kelayakan Tito berjalan mulus, selanjutnya mengenai posisi Wakapolri. Saat ini posisi Wakapolri dijabat Komjen Budi Gunawan.

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo memberikan masukan agar Tito menunjuk seniornya untuk menjadi Wakapolri. Tito disarankan tidak menunjuk juniornya untuk menduduki jabatan Wakapolri. Penunjukan senior juga bisa dimaknai sebagai upaya merangkul, tidak terkesan mengabaikan.

Bahkan, menurut Bambang, Budi Gunawan sebaiknya tetap dipertahankan. Menurut dia, jika nantinya situasi sudah lebih kondusif, baru bisa dipikirkan pergantian Wakapolri. Karena secara usia, Budi Gunawan masih cukup untuk menjalankan tugas di Polri.

Tito menyatakan belum memikirkan posisi wakilnya. "Belum terpikirkan. Dilantik (sebagai Kapolri) saja belum," ujar Tito seperti dilaporkan Metro TV, kemarin. (P-4)

arif_hulwan@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya