Surat Penunjukan Tito Dibacakan dalam Rapat Paripurna DPR

Damar Iradat/MTVN
20/6/2016 13:34
Surat Penunjukan Tito Dibacakan dalam Rapat Paripurna DPR
(Antara/Yudhi Mahatma)

WAKIL Ketua DPR RI Taufik Kurniawan membacakan surat Presiden terkait penunjukan Kepala Polisi Republik Indonesia yang baru. Dalam surat itu, Presiden Joko Widodo menunjuk Komisaris Jendral Polisi Tito Karnavian sebagai calon Kapolri.

Surat tersebut bernomor R40/pres06/2016 tanggal 15 Juni perihal pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan Kapolri. Tidak hanya itu, ada dua surat lain dari Presiden yang juga dibacakan dalam rapat paripurna kali ini.

Pertama, surat Presiden bernomor R38/pres06/2016 tanggal 14 Juni 2016 perihal RUU Penetapan Perppu Nomor 1/2016 perubahan kedua atas UU nomor 23/2003 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang. Kemudian, surat Presiden bernomor R39/pres06/2016 tanggal 15 Juni perihal penunjukan sementara Menteri Keuangan hadiri rapat kerja dengan Komisi VI dalam rangka pembahasan anggaran di Kementerian BUMN.

Sementara itu, ditemui usai rapat paripurna, Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, dirinya memastikan semua fraksi di DPR tidak akan mempermasalahkan pencalonan Tito. Setelah rapat paripurna, DPR akan menggelar rapat pimpinan pengganti Badan Musyawarah (Bamus).

"Untuk memberikan tugas kepada Komisi III agar segera memproses (pencalonan Tito) dalam minggu ini," ungkapnya.

Akom mengungkapkan, jika memungkinkan, proses pencalonan Tito dapat dimulai besok, dimulai dari tahapan-tahapan. Kemudian, pada hari Rabu, kalau memungkinkan bisa dilakukan rapat fit and proper test terhadap Tito.

"Kalau jadwalnya memungkinkan. Kita lihat nanti secara teknis dalam rapat pengganti Bamus," tutur dia.

Akom juga berharap, proses pencalonan Tito tidak dihambat. Sebab, Ia menginginkan proses yang lebih cepat. "Ikan sepat, ikan gabus. Lebih cepat, lebih bagus," tegas dia.

Seperti diketahui, Tito Karnavian yang saat ini menjabat sebagai Kepala BNPT diajukan oleh Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri. Sebelum mengajukan nama Tito, Jokowi mengklaim sudah mendapat masukan dari Polri, Kompolnas, hingga masyarakat. Pergantian Kapolri tak menyalahi aturan karena merujuk pada UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.

Tito bukan sosok asing di Polri. Sederat prestasi pernah dia dapatkan selama berbakti di Korps Bhayangkara. Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT. Ini bukan pengalaman baru bagi Tito. Ia pernah bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan terorisme pimpinan Noordin Moch Top. Karena prestasinya itu, ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Prestasi lain peraih Bintang Adhi Makayasa ini ialah menjadi lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Saat itu, ia mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto.

Dalam bursa calon Kapolri saat ini, Tito merupakan kandidat termuda. Ia melompati senior-seniornya di angkatan 82-86. Sederet nama seperti Komjen Budi Gunawan, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Syafruddin, Komjen Budi Waseso, dan Komjen Suhardi Alius adalah senior Tito.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya