Hadapi Proxy War dengan Informasi Edukatif

18/6/2016 10:13
Hadapi Proxy War dengan Informasi Edukatif
()

PERKEMBANGAN teknologi dan informasi yang begitu pesat diharapkan bisa dikelola dengan baik oleh semua pihak. Pengelolaan sistem tersebut bertujuan agar jati diri bangsa tetap terjaga demi menghindari ancaman nyata proxy war.

Proxy war tidak melalui kekuatan militer, tetapi perang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara baik melalui politik, melalui ekonomi, maupun sosial budaya, termasuk hukum.

Proxy war merupakan sebuah konfrontasi di antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.

Menurut Kepala Dinas Pe­nerangan TNI Angkatan Darat (AD) Brigjen M Sabrar Fadhilah, proxy war atau perang berbagai aspek dilakukan dengan menyebarkan kebencian dan opini adu domba. Upaya untuk menghancurkan kesatuan bangsa salah satunya dilakukan dengan penyebaran infomasi melalui media massa.

"Oleh karena itu, kami berharap terjalin sinergi antara TNI dan media. Media bukan orang lain, melainkan komponen bangsa. Di zaman sekarang pengaruh media sangat kuat terhadap situasi dan kondisi yang terjadi," kata dia.

Ia berharap media dan instansi pemerintah, khususnya TNI, tetap menggalang komunikasi yang sehat serta sa­ling terbuka. Keterbukaan itu tentu perlu dibungkus dalam satu keinginan untuk bersama membangun bangsa. "Media sifatnya ada edukasi, entertain, dan informasi. Nah, itu yang tidak boleh hilang. Ja­ngan karena zaman sekarang terjadi kemajuan teknologi dan cara komunikasi, tetapi malah menghilangkan intinya."

Fadhilah juga berharap semua pihak berusaha mengelola informasi internal yang kemudian manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Cara yang sedang dirintis ialah dengan membekali setiap personel untuk menjadi insan penerangan.

Pembekalan yang diberikan bisa berupa pendidikan, penataran, pemberitahuan, penekanan, dan instruksi dari pimpinan yang terkait dengan tindakan selanjutnya. Penyampaian informasi pun tetap selaras dengan kultur budaya bangsa.

"Memang rasanya penerangan ini sudah menjadi semacam kewajiban. Apa pun yang diperlihatkan dalam berita melalui media itu bisa memberikan informasi kepada orang banyak tentang kinerja TNI-AD.’’ (Gol/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya