BNN Punya Bukti Freddy dan Akiong Sering Komunikasi

Lukman Diah Sari/MTVN
17/6/2016 14:48
BNN Punya Bukti Freddy dan Akiong Sering Komunikasi
(MI/Susanto)

KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengungkapkan antara dua terpidana mati, Freddy Budiman dan Akiong, selalu saling berkomunikasi.

"Sekarang kita dalami walaupun dari Kumham dibantah. Tapi kan kita berdasarkan betul-betul penyelidikan kita dan ada data-data percakapan mereka dalam pemesanan narkoba itu," ujar pria yang disapa Buwas itu, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2016).

Mantan Kabareskrim itu membenarkan, sabu dalam pipa adalah pesanan narapidana di LP Cipinang yang masih serangkaian dengan pimpinan terpidana mati Freddy Budiman. "Jaringan dan masih berhubungan kontak," ucapnya.

Buwas mengungkap, Akiong nyatanya sudah menjadi terpidana mati. Pihaknya kini masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.

"Yang bersangkutan ternyata hukuman mati. Sudah dua kali juga hukuman mati. Setelah kita dalami hukuman mati. Makanya saya mintakan untuk ditindaklanjtui karena hukuman ketiga mati lagi panjang lagi urusannya," beber dia.

Dia mengungkap, peran Freddy sangat aktif dalam menjajakan pasar narkoba meskipun di dalam Lapas. "Aktiflah yang jelas," ucapnya.

Buwas menilai, Freddy sudah selayaknya segera dihukum mati. Agar rantai penyebaran narkoba bisa segera diputus. "Iya dong (hukuman mati)," ucapnya.

Dia melanjutkan, BNN kini telah membuktikan bahwa narkoba jaringan Lapas masih bekerja. Dia menyakini, banyak oknum sipir yang mudah terpengaruh. Pasalnya, para terpidana narkoba bisa dengan mudah berkomunikasi hingga mendapat narkoba dari luar negeri.

"Persoalannya yang dari Lapas ini bisa langsung ke China dan Taiwan. Saya kira ini betul-betul mereka tetap aktif walaupun sedemikian ketatnya di Lapas itu. Bahkan ada upaya mengisolir tetap saja. Mereka punya kemampuan dan mereka bisa mempengaruhi oknum sipir. Mereka bisa punya alat komunikasi kalau tidak ada kaitannya dengan oknum aparat enggak mungkin. Itu sebabnya mereka masih bisa eksis," tukasnya.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya