Golkar Terpecah oleh Ahok

Christian Dior
17/6/2016 10:13
Golkar Terpecah oleh Ahok
(ANTARA/Yudhi Mahatma)

PARTAI Golkar kembali mengalami perpecahan. Kali ini penyebabnya dukungan kepada petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menyatakan dukungan kepada Ahok untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 belum final. Hal itu sekaligus mementahkan dukungan DPD I Partai Golkar kepada Ahok yang dideklarasikan pada Selasa (14/6).

"Ada juklak (petunjuk pelaksanaan) di partai dan di sana tersirat mekanisme yang ada. Saya menghargai apa yang diputuskan DPD tingkat I dan tentu akan menjadi pertimbangan," ujar Setya Novanto di Hotel Bidakara, Jakarta, kemarin.

Pernyataan Novanto itu me­nyusul bantahan dari Ketua De­wan Pembina Partai Golkar Abu­rizal Bakrie (Ical) bahwa Golkar resmi mendukung Ahok.

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, dukungan kepada Ahok masih harus dibicarakan di Musyawarah Daerah DPD Tingkat I DKI Jakarta, sebelum disampaikan kepada DPP Partai Golkar. Usulan dari DPD nantinya dikaji Tim Pilkada Pusat Partai Golkar untuk kemudian diputuskan secara resmi.

"Kita cek, kita survei sesuai dengan keinginan rakyat tidak? Kita kembalikan ke situ," tuturnya.

Di kesempatan terpisah, Relawan Jokowi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) mendeklarasikan dukungan terhadap Djarot Saiful Hidayat untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017.

"Djarot memiliki kemampuan," ujar Sekjen Almisbat Hendrik Si­rait di Kantor DPP Almisbat, Jakarta, kemarin.

Ketua Umum Almisbat Teddy Wibisana menambahkan, harus muncul pesaing Ahok, sehingga ada proses demokrasi yang terjadi.

Dana Teman Ahok
Untuk sementara ini, Ahok satu-satunya calon yang hampir dipastikan maju ke Pilkada 2017. Tanpa dukungan Golkar, Ahok tetap bisa melaju di jalur independen dengan KTP dukungan yang kini hampir mencapai 1 juta KTP.

Posisinya yang kuat itu mengundang berbagai tekanan yang bisa mengganjal langkahnya. Lepas dari kasus RS Sumber Waras, isu aliran dana reklamasi ke Teman Ahok pun menerpa.

Pendiri lembaga survei Cyrus Network Hasan Nasbi menyebut isu itu sengaja diembuskan pihak-pihak yang iri karena kesuksesan Teman Ahok yang mampu me­ngumpulkan hampir sejuta KTP dukungan. "Ini upaya menjauhkan Ahok dari Teman Ahok," ujar Hasan saat dihubungi, kemarin.

Pada rapat kerja Komisi III DPR dan KPK, Rabu (15/6), anggota Komisi III DPR Junimart Girsang menyebutkan ada aliran dana Rp30 miliar yang mengalir ke Teman Ahok dari pengembang reklamasi Pantai Utara, Jakarta.

Ketika menanggapi tudingan Hasan, Junimart membantah informasi yang dia ungkapkan merupakan upaya menjegal Ahok.

Junimart mengingatkan Teman Ahok pun pernah menerima Rp500 juta dari Cyrus Network walaupun itu bentuk pinjaman dan sudah dikembalikan.

"Cyrus kan organisasi, kok bisa kasih pinjaman Rp500 juta? Ini kan bisa berkembang," tukas politikus PDIP tersebut. (Nov/Nur/Cah/Nic/Ssr/P-1)

dior@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya