Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
LORONG Sungai Sawah 1, Jalan PSI Kenayan, Tangga Buntung, Palembang, merupakan kampung halaman Tito Karnavian. Hangat sapa dari kedua orangtua Tito menyambut saat Media Indonesia menyambangi kediaman keduanya.
Ayah kandung Tito, Achmad Saleh, dan ibu tirinya, Supriatini, mengajak duduk santai di ruang tamu. Sejak tersiarnya kabar Tito menjadi calon Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo, ponsel milik Achmad dan istrinya tak berhenti berdering.
"Sanak kerabat semua tidak berhenti menelepon. Mereka yang pertama memberi tahu saya, Tito menjadi calon Kapolri. Saya sudah plong (lega) sekarang, mudah-mudahan Allah menunjukkan yang terbaik," tutur Achmad.
Ia mengaku terakhir bertemu dengan putra keduanya itu pada saat Tito menjabat Kapolda Metro Jaya. Achmad selalu berpesan agar Tito tetap bersemangat dan terus berdoa agar diberi kelancaran oleh Allah SWT atas amanah apa pun yang dibebankan kepada anaknya itu.
Dengan terbuka Achmad menceritakan masa kecil Tito dari foto-foto yang terpajang di rumah tersebut. "Tito sejak kecil menerapkan hidup disiplin. Saat mendapatkan pekerjaan rumah dari sekolah, tugas itu akan diselesaikan sampai tuntas. Jika ada seorang teman yang mengajak bermain, akan tak diacuhkan," tutur Achmad.
Tidak mengherankan bila Tito terus mendapatkan peringkat satu atau dua saat duduk di bangku SD Xaverius, SMP Xaverius 2, dan SMA 2 Palembang. Sikap disiplin Tito tidak surut hingga saat ini.
Ketika ditemui di lokasi berbeda, yakni di sebuah rumah di Jalan Sambu No 36 RT 02/RW 01 Palembang, ibu kandung Tito, Kordiah, menceritakan semasa sekolah, prestasi Tito selalu mengundang iri orangtua lainnya.
"Dulu itu ibu-ibu dari teman Tito datang untuk meminta resep supaya punya anak yang cerdas. Bahkan guru Tito pun datang. Padahal Tito sama saja dengan anak yang lain," ungkap Kordiah yang semasa mudanya bekerja sebagai bidan di Puskesmas Karang Anyar.
Setelah Tito lulus SMA, Kordiah sempat menyarankan agar anaknya itu mengambil kuliah kedokteran. Namun, Tito menolak karena tidak ingin membebani orangtua. Ia kemudian memilih masuk Akademi Kepolisian dan berhasil meraih predikat lulusan terbaik.
Menurut Kordiah, di tengah kesibukan Tito tetap meluangkan waktu untuk kembali ke Palembang setiap Idul Fitri walaupun hanya semalam. Tito sangat menikmati masakan ibunya.
"Pindang kepala ikan tapa makanan kesukaan Tito. Kalau ketemu menu ini, Tito bakal nambah," ujar Kordiah sambil tersenyum lebar. Ia mengaku sangat bangga terhadap putranya itu. (Dwi Apriani/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved