Komisi III: Kedatangan KPK Inisiatif Mereka

Damar Iradat/MTVN
14/6/2016 11:07
Komisi III: Kedatangan KPK Inisiatif Mereka
(Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo -- MI/M. Irfan)

KETUA Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke DPR tidak secara khusus untuk melaporkan soal hasil audit Rumah Sakit Sumber Waras. Kedatangan KPK juga atas inisiatif mereka.

"Tidak secara khusus soal Sumber Waras, ada hal-hal lain yang dibicarakan," jelas Bambang di Kompleks Parlemen, Selasa (14/6).

Salah satu tujuan utama kedatangan KPK, kata Bambang, yakni pembahasan anggaran untuk tahun 2017 bagi KPK. Kemudian, dibahas pula soal perkembangan kinerja selama pimpinan periode yang baru ini.

Soal kasus Sumber Waras, lanjut politikus Golkar itu, Komisi III tentu juga akan mempertanyakan hal tersebut. Sebab, Komisi III juga sempat menerima laporan dari masyarakat terkait Sumber Waras dan telah menerima laporan dari Badan Pemeriksa Keungan (BPK).

"Kan memang temuan BPK menampilkan adanya kerugian negara. Kita lihat, apakah ada indikasi tindak pidana korupsi atau tidak," ucapnya.

Selain itu, kedatangan KPK, juga menurut pria yang akrab disapa Bamsoet itu, tidak tahu menahu soal laporan Sumber Waras. Menurut dia, niat laporan datang dari inisiatif lembaga anti-rasuwah itu.

Selain itu, Komisi III juga berencana memanggil mantan pimpinan KPK Taufiqurahman Ruki. Rencananya, Ruki akan dipanggil pekan depan.

"Kita akan undang Pak Ruki untuk perdalam kenapa ketika itu KPK meminta audit investigasi kepada BPK atas adanya dugaan penyimpangan Sumber Waras," pungkas dia.

Diketahui, kasus ini mencuat ketika BPK menemukan adanya perbedaan harga nilai jual objek pajak (NJOP) pada lahan di sekitar RS Sumber Waras di Jalan Tomang Utara dengan lahan rumah sakit itu sendiri di Jalan Kyai Tapa. BPK menaksir hal ini merugikan negara sebanyak Rp191 miliar.

BPK sudah memberikan hasil audit investigasi terkait pembelian lahan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI kepada KPK. Lembaga Antirasuah juga sudah memeriksa beberapa orang terkait penyelidikan ini, termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya