Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
POLRI menyebut tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Surabaya, Rabu (8/6), bakal melancarkan serangan layaknya bom di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Pos polisi dan pusat-pusat keramaian akan menjadi sasaran.
Informasi itu, menurut Kabag Penum Divisi Humas Polri Brigjen Agus Riyanto, didapat langsung dari hasil pemeriksaan para terduga teroris. "Ada di dokumen-dokumen dan ada info juga yang kami dapatkan dari mereka," ucapnya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti dikutip Metrotvnews.com, kemarin.
Ketiga terduga teroris, yakni Priyo Hadi Purnomo, Jefri Rahmawan, dan Feri Novendi, juga disebut sering berkomunikasi dengan jaringan Islamic State (IS).
"Mereka termasuk bagian di Suriah. Selalu berkomunikasi dengan jubir IS," ujar Agus.
Tim Densus 88 Mabes Polri telah melakukan penggeledahan dan menemukan 3 bom siap ledak, 2 senjata laras panjang, bahan kimia, kabel bom, dan 1 senjata laras pendek.
Di kesempatan terpisah, Wapres Jusuf Kalla menyatakan kurang menyetujui usulan membangun penjara khusus terpidana kasus terorisme yang dilontarkan kembali oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian.
Kalla mengaku khawatir, jika seluruh terpidana kasus terorisme disatukan dalam satu tempat, itu justru akan mempermudah konsolidasi kekuatan.
"Penjara khusus teroris itu sudah diusulkan sejak lama, tapi juga ada bahayanya. Kalau disatukan dia (teroris) bikin universitas, senior mengajar junior untuk lebih aktif," cetus Wapres di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.
JK mencontohkan IS yang mengembangkan jaringan di penjara dengan menyebarkan ajaran ke tahanan lain. Juga jaringan Santoso yang diketahui juga berkembang di penjara.
"Buktinya, Santoso bekas tahanan merekrut anak muda lainnya, lebih internasional lagi IS juga hampir semua pimpinannya bekas ditahan semua di Irak. Di penjara dia lebih radikal setelah keluar," imbuh Kalla.
Sebelumya, BNPT menyebut LP khusus teroris yang terletak di Sentul akan segera dioperasikan. Sejak 1999 hingga April 2016, terdapat 1.114 pelaku terorisme yang dapat ditangkap. Sebanyak 834 orang di antaranya sudah diajukan ke persidangan dan mendapatkan vonis. Sementara itu, sebanyak 531 orang sudah bebas dan 333 sisanya masih menjalani hukuman. (Nov/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved