Ah, Jadi Ingat Perombakan

Rudy Polycarpus/P-1
10/6/2016 07:10
Ah, Jadi Ingat Perombakan
(ANTARA/YUDHI MAHATMA)

GELARAN haul ketiga meninggalnya Taufiq Kiemas, pada Rabu (8/6), yang dihadiri Presiden Joko Widodo, serta tokoh-tokoh politik dan pemerintahan diwarnai guyonan hitung kader di kabinet.

Presiden datang didampingi Ibu Negara Iriana.

Bermula dari tausiah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.

Ia menyinggung ketiadaan kader NU yang duduk di kabinet.

Menurut Aqil, Jokowi lebih memilih kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menjabat menteri.

Pernyataan Aqil itu sontak disambut tawa hadirin, termasuk oleh Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja yang hadir di acara tersebut.

Ketika memberikan kata sambutan, dengan suara berat Jokowi memberi salam kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, dua mantan wakil presiden, yakni Tri Sutrisno dan Boediono, serta pimpinan lembaga tinggi negara.

Setelah itu, sekejap kata sambutan Presiden mulai menggeletik.

"Saya mau klarifikasi mengenai menteri NU. Tadi diam-diam saya hitung ada enam. Jadi NU ada (menteri di kabinet). Kalau Muhammadiyah, karena Pak Haedar (Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir) enggak tanya, jadi saya enggak ngitung," ujar Presiden yang langsung direspons tawa hadirin.

Topik soal menteri ini membuat Jokowi langsung teringat pada isu yang berulang kali terangkat di pemberitaan media massa beberapa bulan lalu.

"Ah, saya jadi ingat reshuffle kalau seperti ini," ujar Jokowi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang dan peci hitam itu.

Isu perombakan kabinet memang sempat berhembus kuat dengan nama-nama calon anggota baru kabinet berseliweran.

Perubahan konstelasi politik dengan merapatnya Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Golkar ke koalisi pemerintah memicu isu tersebut.

Namun, belakangan kabar yang memicu dan pro dan kontra itu mereda dan berangsur senyap.

Ketika melanjutkan pidatonya, Jokowi mengenang Taufiq sebagai sosok yang tidak jemu mengingatkan Pancasila sebagai filosofi negara yang menjadi pedoman dalam hidup berbangsa.

Presiden juga memuji tokoh yang pernah menjabat Ketua MPR itu sebagai pemersatu ketika terjadi konflik, baik di partai, maupun antarlembaga negara.

Haul ketiga almarhum Taufiq Kiemas berlangsung di kediaman Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

Terlihat di antara hadirin, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham, kelima pimpinan DPR, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Tampak pula mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Jaksa Agung HM Prasetyo, Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya