Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
Komisi Pemberantasan Korupi (KPK) menegaskan akan menjemput paksa 4 anggota kepolisian berstatus sebagai saksi untuk tersangka suap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Doddy A Supeno (DAS). Pasalnya, keempat orang tersebut diduga mengetahui hubungan Doddy dengan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi.
"Pemanggilan 4 anggota Polri untuk saksi DAS, tapi sampai siang hari ini tidak hadir dan tanpa keterangan. Karena sudah panggilan kedua, kami akan koordinasi lagi dengan Polri. Sebenarnya, karena ini panggilan kedua, selanjutnya akan disertai dengan penjemputan paksa," papar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, panggilan kedua ini diminta langsung kepada Kepala Polri Badrodin Haiti.
"Ini merupakan panggilan kedua dan permintaan disampaikan melalui Kapolri," terangnya. Tujuannya kepolisian bisa bantu KPK meng-hadirkan 4 orang tersebut, namun sampai saat ini keempatnya tidak hadir.
Keempat anggota Polri itu ialah yakni Brigadir Ari Kuswanto, Brigadir Dwianto Budiawan, Brigadir Fauzi Hadi Nugroho, dan Ipda Andi Yulianto.
Empat anggota Korps Bhayangkara itu sebelumnya telah dipanggil penyidik KPK. Namun, keempatnya mangkir. Pada pemanggilan yang keduanya ini, lembaga antirasywah pun turut mengirimkan surat permintaan yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Mereka sebelumnya dipanggil pada Selasa 24 Mei 2016 lalu bersamaan dengan pemeriksaan Nurhadi. Menurut Yuyuk, KPK membutuhkan 4 orang anak buah Badrodin ini karena diduga mengetahui keterangan yang dibutuhkan dalam penyidikan perkara ini seperti terkait Nurhadi dan Doddy A Supeno.
"Mereka diperiksa karena kami menduga anggota Polri ini mengetahui apa hal-hal yang terkait dengan kondisi Nurhadi dan apa yang dilakukan oleh dia terkait dengan kasus ini. Mereka juga diduga mengetahui kaitan antara DAS dan Nurhadi," katanya.
Saat ini penyidik KPK juga masih mencari mantan supir Nurhadi bernama Royani yang sudah dua kali dipanggil KPK, tapi tidak memenuhi panggilan tanpa keterangan, sehingga Royani diduga di-sembunyikan.
Royani diduga menjadi perantara penerima uang dari sejumlah pihak yang punya kasus di MA. Royani sudah diberhentikan MA sejak 27 Mei 2016 karena tidak masuk kantor selama 46 hari.
Kapolri tidak tahu
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku belum menerima surat panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bagi empat anggota Brimob. Badrodin bahkan mengaku belum tahu bahwa ada anggotanya yang dipanggil menjadi saksi oleh KPK.
"Saya belum terima suratnya. Saya belum tahu kasusnya yang mana," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Empat personel kepolisian tersebut diduga merangkap menjadi ajudan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi. Dalam sejumlah pemanggilan KPK, mereka selalu mangkir.
Badrodin memastikan izin pemeriksaan harus melalui dirinya.
Namun, sebelum mengintruksikan anak buahnya untuk memenuhi panggilan lembaga penegak hukum lainnya, Badrodin terlebih dulu memeriksa kasusnya.
"Makanya kami lihat dulu masalahnya apa," pungkasnya. (Pol/P-4)
cahya@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved