Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANGSA Indonesia membutuhkan segenap komponen yang konsisten menjaga dan merawat Pancasila secara konsisten agar tetap subur. Hal itu penting agar persatuan dan kesatuan bangsa ini tetap terjaga.
Hal itu dikatakan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Nasaruddin Umar saat memberikan tausyiah pada pelantikan pengurus DPP Satuan Karya (Satkar) Ulama Partai Golkar pada Kamis (31/3) malam lalu. Dalam tausyiahnya di depan seluruh kader Golkar dan Satkar ulama, ia berpesan agar seluruh kader menjadi tokoh pemersatu bangsa. "Mau menggunakan jaket apapun, tetapi jaket kuning terbukti dalam sejarah mampu menyuburkan Pancasila di Tanah Air kita, di sini," ujar Prof Nasaruddin.
Pandangan ini mendapat dukungan dan diamini oleh Koordinator Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI), Irfaan Sanoesi. Dia menyebut bahwa selama Pancasila ada, maka paham atau ideologi yang tidak sejalan atau bertentangan tidak dapat bertahan.
“Saya setuju dengan pandangan Prof Nasarudin yang menegaskan bahwa selama masih ada Golkar di Indonesia, tidak akan pernah berkembang kelompok-kelompok yang bisa membahayakan negara,“ tegas Irfaan. Indonesia membutuhkan komponen kuat dari elemen bangsa yang konsisten menjaga Pancasila dan NKRI.“
Ia menilai pandangan Prof. Nasarudin Umar selaku Imam Masjid Istiqlal tentang kebangsaan tersebut sungguh tepat. Dari berbagai ormas keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, ormas keagamaan yang dimiliki Golkar sejak dulu seperti penopang partai berlambang pohon beringin.
“Karena itu, Golkar sebagai salah satu penopang NKRI, kader-kadernya harus mampu berkontribusi terhadap penyelamatan bangsa dari serangan ideologi asing yang tidak sejalan dengan Pancasila,” tegasnya.
Dia optimistis bahwa Satkar Ulama Golkar mampu menghadirkan wajah Islam yang rahmatan lil’alamin di Indonesia. Dia juga mengingatkan seluruh kader Golkar dan Satkar Ulama agar menjalankan pesan Prof. Nasarudin Umar untuk menjadikan bulan suci Ramadan menjadi lahan menebarkan kebaikan dan cinta kasih.
“Penting untuk diingat pesan Prof. Nasarudin Umar agar setiap komponen yang berada di keluarga besar Partai Golkar menjadikan Ramadan menjadi lahan menebarkan kebaikan dan cinta kasih. Supaya seusai Ramadan, di 11 bulan lainnya terbiasa melakukan hal-hal baik dan cinta kasih. Maka dari itu, Partai Golkar hadir untuk terus menebar kebaikan selama-lamanya,” pungkasnya. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved