Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PRESIDEN kelima Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah pertanggungjawaban sejarah atas berbagai persoalan penting ketika dirinya menjadi presiden Republik Indonesia.
Mega menyampaikan itu saat berorasi ilmiah dalam rangka penganugerahan gelar doktor honoris causa di bidang politik dan pemerintah di Universitas Padjadjaran, Bandung, kemarin.
Hadir pada prosesi penganugerahan gelar doktor honoris causa antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri (Mufidah), mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan Boediono, pimpinan lembaga tinggi negara, sejumlah menteri Kabinet Kerja, tokoh nasional, serta jajaran pengurus DPP PDI Perjuangan.
“Pertama terhadap sengketa Sipadan dan Ligitan. Mari kita berdialektika. Betulkah Sipadan Ligitan serta-merta lepas saat saya menjadi presiden? Peristiwa apa yang melatarbelakangi Sipadan Ligitan kemudian dinyatakan sebagai wilayah Malaysia?” kata Megawati.
Mengenai peristiwa tersebut, Megawati mempersilakan para tamu undangan yang hadir di acara tersebut untuk mengoreksinya jika penjelasan tentang Sipadan Ligitan kurang tepat.
“Di sini ada Menlu Kabinet Gotong Royong Pak Hassan Wirajuda. Silakan dikoreksi jika yang saya sampaikan ini kurang tepat. Hal ini pernah disampaikan beliau dalam kuliah umum di Universitas Airlangga,” kata Megawati yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan.
Menurut dia, pada dasarnya Sipadan Ligitan bukan merupakan wilayah Indonesia jika didasarkan pada UU Nomor 4/Perppu/1960 tentang Negara Kepulauan. Namun, dua wilayah tersebut juga bukan merupakan wilayah Malaysia sehingga keduanya kemudian memperebutkan dengan berbagai argumentasi.
Ia mengatakan sengketa kedua pulau tersebut sebenarnya telah berlangsung sejak 1967. Pada 1996, pemerintah Indonesia pun melunak dan menyepakati untuk membawa sengketa tersebut ke Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.
Selain itu, Megawati mengingatkan anak muda agar jangan sekali-kali menganggap sejarah sebagai barang rongsokan.
“Saya meyakini akan lahir generasi muda baru pada 2019 termasuk di ranah politik.”
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui Megawati layak mendapat anugerah gelar doktor honoris causa karena telah berhasil melalui ujian selama masa kepemimpinannya, yakni sejak masa transisi dari Orde Baru ke reformasi.
“Sebagai presiden, Ibu Megawati telah melalui tugas-tugas dengan baik karena seseorang mendapat penghargaan apabila telah melalui ujian,” kata Kalla.
“Di bawah kepemimpinan beliau (Megawati) waktu itu, semua dapat selesai bersamaan dengan perekonomian yang sulit,” tambahnya. (SB/Ant/P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved