Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEJUMLAH pihak menolak hibah tiga kapal korvet dari Korea Selatan. Selain usia pakainya sudah mencapai 40 tahun, biaya perawatan ketiganya juga menyamai harga korvet baru.
Jika tetap dipaksakan untuk menerima ketiga korvet usang juga akan mengancam keselamatan para prajurit TNI. Selain itu, ketiganya kurang layak untuk menjaga kedaulatan bangsa.
"Sebenarnya hibah kapal dari korea itu menurut saya bukan kabar yang sepenuhnya menggembirakan," ujar Pengamat Militer dan Pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi di Jakarta, Jumat (28/1).
Fahmi mengatakan ,Indonesia harus meningkatkan kekuatan di laut namun bukan berarti harus menerima tiga korvet hibah tersebut. Sebab usia pakai ketiganya sudah mencapai 40 tahun.
"Padahal seperti diketahui, DPR baru saja menyetujui penghapusan dua KRI yang sudah berusia 40 tahun dan segera menyusul sekitar 20 kapal lain. Begitu pula Menhan, berulangkali juga mengatakan tidak ingin membeli kapal bekas," tegasnya.
Fahmi menyebut, hibah memang bukanlah pembelian. Tapi tetap saja pengoperasian dan pemeliharaan kelaikan 3 korvet itu akan berbiaya tinggi. Lagipula, pengoperasian kapal berusia diatas 30 tahun tentu meningkatkan risiko kegagalan atau kecelakaan bagi yang menggunakannya.
"Kita berharap tragedi Nanggala menjadi pelajaran berharga," tandasnya.
Anggota Komisi I DPR Rizki Aulia Rahman Natakusumah juga meminta rencana Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI menerima hibah tiga kapal korvet dari Korea Selatan maupun negara lain ditinjau ulang. Meskipun alutsista itu diperoleh cuma-cuma, namun tak memperkuat mutu TNI, maka anggaran untuk perawatannya sebaiknya digunakan untuk membeli yang baru
"Pada dasarnya hibah ini menunjukkan adanya kerja sama pertahanan yang baik dengan Korea Selatan. Namun yang perlu dipertimbangkan adalah apakah cost yang telah dan akan dikeluarkan sepadan dengan benefit yang didapatkan?" kata Rizki.
"Kami berpandangan sebaiknya biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hibah Alutsista bekas bisa dialihkan untuk pembelian produk Alutsista dari industri pertahanan dalam negeri," ujarnya.
Baca juga : Relawan Ganjar Lantik Pengurus DPD/DPC Sigap Banten
Menurut Rizki, pertimbangan utama kaji ulang rencana penerimaan hibah itu didasarkan pada usia alutsista yang sudah tua. Kapal yang hendak diberikan dengan kesepakatan hibah tersebut telah digunakan hampir mencapai 40 tahun.
"Masalah alutsista kita itu selama ini terlalu berat di biaya perbaikan dan perawatan. Menengok ke belakang, banyak kecelakaan alutsista diakibatkan karena perawatan tidak optimal. Jangan sampai nanti kapal hibah ini memakan korban jiwa prajurit-prajurit kita lagi," paparnya.
"Indonesia tidak boleh tergiur dengan hibah alutsista dari negara mana pun. Sebab pemberinya jarang memberikan kelengkapan dan kelaikan sesuai dengan kebutuhan TNI. Apakah kapal hibah ini dilengkapi dengan sonar dan persenjataan lainnya? atau hanya unit kapal tanpa persenjataan. Karena secara operasional ini penting," ucap Rizki
Perhatian lainnya, kata dia, Indonesia harus bisa memastikan bahwa kapal telah bebas dari adanya kemungkinan peralatan yang masih terhubung dengan produsen atau pengguna sebelumnya. Itu supaya tidak menjadi lubang kebocoran informasi yang bersifat rahasia.
Ia mengingatkan perkembangan dinamika ancaman laut yang meningkat di perairan Indonesia. "Saat ini ditemukan banyak sea glider, patut juga diperhatikan pengadaan UUV (unmanned underwater vehicle) untuk dapat membantu memantau ancaman di bawah laut Indonesia," pungkasnya.
Diketahui pembelian kapal tidak sama dengan pembelian senjata perorangan. Pembelian Kapal harus disertai pelatihan dan juga berdampak pada kurikulum pendidikan. Sebelumnya Indonesia hanya sekali mampu melaksanakan pembelian kapal secara komprehensif, yaitu Kelas Korvet Belanda era 80 an (KRI Fatahilah, KRI Nala dan KRI Malahayati).
Pembelian kapal disertai dengan Sarpras pendidikan di Kodiklatal. Sehingga sebelum ABK menempati posisi sebagai pengawak 3 kapal tersebut haruslah mengikuti pelatihan di Kodiklatal, dimana Sarparsnya persis layaknya KRI.
Dengan adanya kapal-kapal baru maka ABK akan belajar lagi, dan sangat memungkinkan mereka lakukan pendekatan trial and eror (coba coba) sehingga hal ini sangat dimungkinkan terjadi kecelakaan. Jika Indonesia membeli dengan karakteristik baru maka pelatihan SDMnya harus berkelanjutan. Belum lagi dengan mantainance. Ilustrasinya satu rumah beragam merek mobil maka akan menyulitkan maintanance nya.
Rencananya Indonesia akan menerima hibah tiga kapal perang milik Korea Selatan jenis korvet. Menyusul ke depan Indonesia juga dijanjikan Jepang akan diberikan armada serupa. (OL-7)
KRI REM 331 terlibat dalam RIMPAC 2024 di Hawaii jadi bukti nyata dari kemampuan dan dedikasi tim dalam misi internasional.
KAPAL perang Rusia yang berlayar ke pelabuhan Havana, Kuba, meninggalkan negara kepulauan itu pada Senin setelah kunjungan selama lima hari.
Sekelompok kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam bertenaga nuklir, tiba di Kuba pada Rabu pagi sebagai tanda penguatan hubungan antara kedua sekutu Perang Dingin ini.
Komisi I DPR menyetujui penerimaan hibah alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dari Korea Selatan
TNI AL menerahkan kapal perang untuk evakuasi dan mengirimkan bantuan pascaerupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Kegiatan bertajuk Ekspedisi Ramadhan Penuh Inspirasi (Ekspresi) dan digelar selama tiga hari berturut-turut dari Kamis hingga Sabtu, 28-30 Maret 2024.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan tersangka dalam pengembangan dugaan suap dalam kegiatan pokok pikiran (pokir) dana hibah di Jawa Timur (Jatim).
Satgas BLBI telah mengibahkan aset eks BLBI kepada sembilan kementerian dan lembaga.
PT MRT Jakarta menerima hibah senilai senilai US$709,6 ribu atau setara Rp10 miliar dari pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui United States Trade and Development Agency (USTDA).
Perkembangan pertanian kentang di Garut didorong agar berdampak positif pada peningkatan taraf hidup masyarakat, terutama para petani.
Judul proposal yang diangkat adalah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) dalam Merawat Perdamaian di Aceh sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila.
Siemens berkomitmen mendukung Indonesia melalui teknologi menuju transisi energi ramah lingkungan dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved