Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Politikus PDIP Minta Arteria Dahlan Dievaluasi

Kristiadi
18/1/2022 23:25
Politikus PDIP Minta Arteria Dahlan Dievaluasi
Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan(MI/M IRFAN)


ARTERIA Dahlan mendapat balasan serangan dari rekan separtainya sendiri. Setelah melontarkan ketidaksenangannya terhadap seorang Kepala Kejaksaan Tinggi, gara-gara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat kerja, Arteria dikritisi Demi Hamzah.

Demi adalah politikus PDI Perjuangan, yang kini menduduki kursi sebagai anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya. "Pernyataan Arteria tidak mencerminkan dirinya sebagai seorang pemimpin," kritiknya, Selasa (18/1).

Arteria, lanjutnya, tidak memiliki jiwa nasionalisme yang menjunjung tinggi perbedaan suku dan bahasa. "Pernyataannya merugikan Indonesia dalam konteks kebinekaan, persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai orang Sunda, saya sangat prihatin dengan pernyataan Arteria, seorang wakil rakyat."

Dia menilai penggunaan bahasa bukan perkara substansial. Tapi Arteria menyikapinya secara tendesius dan cenderung rasis, sangat tidak proporsional.

"Apa yang dilakukan Kajati itu sangat manusiawi. Ada sejumlah istilah dalam bahasa Sunda yang sulit dicari padanannya dalam bahasa Indonesia," jelasnya.

Demi meminta jangan karena ada masalah pribadi, Arteria menunjukkan sikap tidak profesional. Jika penggunaan bahasa daerah berakibat pemecatan, maka akan ada ribuan pejabat yang harus dipecat.

Dalam banyak rapat, tambahnya, pejabat tidak selalu menggunakan bahasa Indonesia. "Kadang Arab, Inggris dan bahasa daerah lainnya."

Pernyataan Arteria, lanjutnya, sangat melukai banyak orang, terutama warga Jawa Barat. Karena itu, dia meminta DPP PDIP mengevaluasi Arteria Dahlan. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya