Komite Etik Sulit Diskualifikasi Balon

Irvan Sihombing
14/5/2016 11:58
Komite Etik Sulit Diskualifikasi Balon
(Fadel Muhammad -- MI/Susanto)

KOMITE Etik Munaslub Partai Golkar mengakui sulit untuk mendiskualifikasi bakal calon ketua umum yang diduga melanggar kode etik. Ketua Komite Etik Fadel Muhammad beralasan hampir semua laporan yang diterima pihaknya sulit untuk dibuktikan.

"Karena banyak laporan-laporan yang masuk itu tidak jelas, tidak spesifik dia mengatakan apa, pertemuan di mana. Jadi ada kecenderungan mereka saling menjatuhkan satu dengan yang lain," kata Fadel di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (14/5).

Menurut dia, laporan atas dugaan pelanggaran bakal calon ketua umum lebih menjurus kepada kampanye negatif. "Black campaign. Banyak sekali hal semacam itu yang masuk," cetusnya.

Tercatat ada 104 laporan. 57 via pesan singkat, 7 laporan tertulis, satu temuan. "Lisan juga banyak sekali," imbuh mantan Menteri Perikanan dan Kelautan era Kabinet Indonesia Bersatu jilid I.

Adapun kasus temuan yang dimaksud ialah tentang bakal calon nomor urut 1 Ade Komarudin yang bertemu dengan Ketua DPD Kalimantan Barat. Seharusnya bakal calon dan seluruh tim sukses atas alasan apapun tidak diperkenankan bertemu dengan pemilik suara setelah pengambilan nomor urut.

"Kami meminta klarifikasi lagi. Ada juga calon lain, banyak. Airlangga juga ada, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, ada juga Mahyudin. Hampir semua kedelapan itu melanggar, cuma perbedaannya kepada Setya Novanto dan Ade Komarudin terbanyak laporannya," cetus Fadel.

Pemanggilan untuk melakukan klarifikasi dijadwalkan berlangsung sejak pukul 10.00-14.00 wita. Seluruh tim sukses bakal calon juga dipanggil. Dalam melakukan klarifikasi, lanjut Fadel, Komite Etik tidak bekerja sendiri.

"Maka siang ini kami panggil seluruh tim sukses. Dan saya katakan pada mereka dalam dua hari terakhir, kami lebih ketat. Karena saya di samping 10 anggota komite, juga menggunakan aparat lain. Saya berhubungan dengan kepolisian, KPK, tenaga lain untuk mengecek setiap langkah mereka," tegasnya.

Terkait sanksi, ia kembali menegaskan Komite Etik masih terus melakukan rapat. Namun sejauh ini pihaknya masih memberikan warning. "Sementara ini baru warning, keputusan yang kami akan ambil nanti itu sehari sebelum pemilihan. Saya sedang mengatur waktunya," tandas dia.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya