Demonstrasi HMI di KPK Ricuh, Dua Polisi Terluka

Achmad Zulfikar Fazli/MTVN
09/5/2016 14:45
Demonstrasi HMI di KPK Ricuh, Dua Polisi Terluka
(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

BENTROKAN antara massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan polisi pecah di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (9/5). Dua orang polisi terluka dalam bentrokan ini akibat terkena lembaran batu.

Hujan bebatuan pun terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Peristiwa ini terjadi karena mereka tak kunjung ditemui oleh Saut Situmorang, Wakil Ketua KPK. Polisi pun merespon lemparan batu itu dengan menembaki kerumunan massa dengan gas air mata.

Namun, gas air mata itu tak menyurutkan aksi mereka. Saat ini demonstrasi pun masih berlangsung. Di bawah guyuran hujan mereka terus berteriak menuntut Saut keluar dari Gedung KPK.

Sementata itu, ratusan polisi pun telah bersiaga di Gedung KPK. Mereka melengkapi dirinya dengan tameng dan gas air mata, untuk mencegah bentrokan terus terjadi.

Massa HMI yang berjumlah kurang lebih ratusan ini berdemonstrasi di Gedung KPK menuntut agar Saut Situmorang mundur dari jabatannya sebagai wakil ketua KPK. Dia menilai Saut tidak layak menjadi salah satu pimpinan di lembaga antikorupsi ini lantaran telah melontarkan pernyataan yang mengaitkan HMI dengan kasus korupsi.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyampaikan minta maafnya atas ucapan yang disampaikan dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi swatsa. Ia mengaku tidak bermasud untuk mendeskreditkan HMI dalam acara tersebut

"Saya selaku pribadi, tidak bermaksud menyinggung HMI. Saya mohon maaf atas pernyataan saya tersebut," ucap Saut dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jalan H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 9 Mei 2016.

PB HMI mengecam pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang. Saut dalam sebuah acara di stasiun televisi swasta mengaitkan alumni HMI dengan tindakan korupsi.

"Kami mengecam keras pernyataan tersebut dan kami menganggap bahwa pernyataan tersebut tidak pantas disampaikan oleh seorang pimpinan KPK," ucap Ketum PB HMI Mulyadi P. Tamsir dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu (7/5).

Menurutnya, pernyataan Saut sangat tendensius dan mendiskreditkan HMI. Terlebih Saut melontarkannya di depan media massa. Dia pun meminta dewan penasihat dan komite etik KPK mempertimbangkan kembali kelayakan Saut sebagai pimpinan lembaga antikorupsi.

"Untuk itu kami meminta Dewan Penasehat, Komite Etik KPK, dan Komisi III DPR RI untuk meninjau kembali kelayakan dan integritas Saut Situmorang sebagai pimpinan KPK," kata Mulyadi.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya