Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEHADIRAN Presiden Joko Widodo ke Pondok Pesantren (Ponpes) Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (4/5) malam lalu, diwarnai 'insiden serius'.
Presiden berada di tempat itu untuk memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.
Insiden itu terjadi ketika Kepala Negara memberikan pertanyaan kepada santri.
Siapa yang berani menjawab akan diberikan hadiah berupa sepeda.
"Saya bawa lima sepeda, akan saya berikan kepada santri yang bisa menjawab pertanyaan. Silakan tunjuk jari," ujar Presiden.
Suasana agak ramai. Beberapa santri berbisik penuh harap, merekalah yang akan mendapatkan sepeda-sepeda itu.
Suasana lalu mendadak hening saat Presiden bersiap memberikan pertanyaan.
"Sepertinya kalau pertanyaan soal agama, semua sudah pintar. Saya akan berikan pertanyaan yang umum saja," kata Jokowi yang berpeci dan mengenakan sarung serta berjas warna hitam.
Para santri kembali gaduh.
Ada yang berbincang dengan rekannya, ada pula yang bertepuk tangan.
"Sebutkan tiga menteri dalam Kabinet Kerja," tanya Jokowi.
Puluhan santri berebut mengacungkan jari.
"Saya...saya...saya...Pak Jokowi," teriak para santri.
Presiden lalu memilih salah seorang santri untuk maju.
Dengan percaya diri, santri tersebut lalu menjawab,
"Bismillahirrahmanirrahim, nomor satu Ahok!"
Saat mendengar jawaban tersebut, spontan hadirin tertawa, termasuk Presiden.
Seolah ingin memastikan, lalu Kepala Negara meminta santri itu untuk mengulangi jawabannya, "Coba ulangi, sebutkan tiga menteri Kabinet Kerja."
Dengan lantang si santri menjawab, "Megawati, Ahok, dan Prabowo!"
Saat mendengar jawaban itu, sontak hadirin tertawa terpingkal-pingkal, termasuk Mensesneg Pratikno, Mendag Thomas Lembong, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujatmiko, Bupati Magelang Zaenal Arifin, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, dan para alim ulama se-Jawa Tengah.
"Ha...ha.... Ya sudah, ambil sepedanya," kata Presiden.
Pada sesi pertanyaan lainnya, Jokowi meminta seorang santri untuk menghafal Pancasila.
Karena santri-santri lain terus menyoraki, santri itu menjadi bingung.
Jadinya tidak bisa menghafal Pancasila.
Beberapa kali ia mengulangi dari sila pertama sampai kelima dengan kalimat terbalik-balik.
Presiden lalu mengajukan pertanyaan lainnya, berapa provinsi dan kabupaten? Tidak semua pertanyaan dijawab dengan benar.
Namun, Jokowi tidak menyalahkan sehingga para santri bersemangat mengikuti pengajian.
Dalam pesannya, Presiden meminta para santri menyisihkan waktu lebih banyak untuk belajar.
Jika tidak, akan kalah dalam persaingan.
Santri, katanya, merupakan aset bangsa sehingga bisa memenangi kompetisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved