Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PERTEMUAN Komite Etik Munaslub Golkar dengan Pimpinan KPK pada Rabu (4/5) menghasilkan larangan setoran Rp1 miliar bagi setiap bakal calon ketua umum Partai Golkar.
Ketua Komite Pemilihan Rambe Kamarulzaman meradang atas larangan tersebut.
"Opini saja. Pak Lawrence Siburian (Wakil Ketua Komite Etik) juga tidak harus mengatakan itu secara pribadi. Ini kan keputusan rapat pleno DPP. Menurut saya beliau menjelaskan salah," kata Rambe saat dihubungi, Kamis (5/5).
Rambe menegaskan setoran Rp1 miliar itu tidak bisa diartikan politik uang. Sebab, tidak ada calon pemilih yang terpengaruh dengan adanya setoran tersebut kepada Panitia Munaslub.
"Dikira akan memengaruhi pemilik hak suara. Kalau memengaruhi hak suara, itu memang gratifikasi. Misalnya berikan sesuatu kepada yang memiliki hak suara, dia terpengaruh. Apalagi dia (penyumbang Rp1 miliar itu) pejabat negara. Itu gratifikasi," terang Rambe.
Rambe juga mengaku pihaknya mendapatkan sumbangan dari Generasi Muda Partai Golkar yang mana di antara mereka terdapat pejabat negara. Dana patungan saat diserahkan itu terkumpul sebesar Rp227 juta. Dan terus bertambah.
"Apa itu harus dikembalikan? Kalau tidak gotong-royong uangnya dari mana? Kalau enggak siapa yang membiayai Munaslub kita.
Dari APBN? (tidak mungkin)," tegas dia.
"Kita rapatkan (bahas polemik setoran). Kalau kegiatannya tidak ada, pantaslah, wajarlah dipertanyakan. Ini kegiatannya ada. Silakan dimonitor," imbuh dia.
Seperti diketahui, sebanyak delapan kader Golkar resmi mendaftar sebagai bakal caketum Golkar. Mereka adalah Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo dan Priyo Budi Santoso.
Dari nama-nama tersebut, Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo menolak membayar satu sen pun. Mereka siap dicoret panitia dari bursa bakal caketum lantaran menolak membayar.
Kemudian, Ade Komarudin dan Priyo Budi Santoso menunggu penjelasan resmi dari KPK. Mereka sejatinya sudah menyiapkan uang tersebut, namun belum menyetorkannya kepada panitia. Dan sisanya siap dan sudah menyetor. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved