Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
WAKIL Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan bangsa Indonesia masih mengalami permasalahan berat. Salah satunya pandemi Covid-19, dengan dampak negatif yang luar biasa dan sangat menyengsarakan rakyat.
Akibat pandemi, selain banyak rakyat yang terganggu kesehatannya bahkan meninggal dunia, pandemi juga melumpuhkan perekonomian. Semua dampak buruk tersebut dapat dientaskan dengan melaksanakan nilai-nilai yang ditanamkan para pendiri bangsa.
“Faktanya, pandemi ini ternyata tidak main-main, dan pemerintah saya lihat sejauh ini sangat baik sekali usahanya dalam menghadapi masalah ini dan itu mesti diapresiasi,” kata Pimpinan MPR dari Partai NasDem yang akrab disapa Rerie ini pada Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan: Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika’, di Omah Kebon Resto, Kertosari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dalam keterangannya, Minggu (19/9).
Hadir dalam acara yang diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat tersebut, tokoh masyarakat Harry Poernomo, Ketua Perkumpulan Keluarga Besar Satpam Temanggung (PKBST) Yohanes Agus Setiyono dan para anggota PKBST serta masyarakat sekitar sebagai peserta.
Rerie mengatakan selain upaya keras pemerintah bersama jajarannya dalam melawan pandemi, ada satu lagi upaya yang mesti dilakukan seluruh anak bangsa yakni, dengan memperkuat pemahaman dan implementasi nilai-nilai kebangsaan.
Menurut Rerie timnya melakukan jajak pendapat kepada masyarakat pada Juni 2020 untuk mengetahui pemahaman rakyat seputar Covid-19 ini.
Setelah dianalisa menggunakan metode Word Cloud Analysis, hasilnya masyarakat ternyata telah memahami betul bahwa ancaman pandemi itu, bukan hanya masalah kesehatan semata. Tapi hal itu mengakibatkan menurunnya aktivitas perekonomian yang berujung kepada terancamnya stabilitas nasional.
Selanjutnya, publik menyadari bahwa nilai-nilai kebangsaan bisa menjadi tameng yang menjaga bangsa ini dari kehancuran. Gotong royong yang merupakan nilai dasar ideologi kebangsaan, saat ini mesti diperkuat untuk menjaga persatuan bangsa.
“Intinya, rakyat Indonesia sudah sangat menyadari betapa berbahayanya pandemi ini dan juga telah mengetahui solusi untuk menghadapinya," ujarnya.
Untuk itu, Rerie, mengajak seluruh anak bangsa, agar mulai saat ini utamakan memperkuat semangat solidaritas dan sinergitas dalam upaya memutus rantai penyebaran virus korona.
"Jadikan konsensus kebangsaan, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat anak bangsa dalam menghadapi tantangan, sebab telah teruji mengatasi berbagai krisis sejak NKRI mulai berdiri tahun 1945,” tandasnya. (OL-13)
Baca Juga: Menkes: Penyuntikan Vaksin Booster pada Masyarakat Umum Tidak Etis
Sebanyak 698 orang yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) pada rentang Januari-Juli 2024.
PAUD harus mendapat perhatian serius karena merupakan bagian dari proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan.
DORONG peningkatan penerapan ekonomi sirkular dalam keseharian demi menjaga kelestarian lingkungan yang sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi proses pembangunan dan tumbuh kembang.
DORONG pengembangan wisata berkonsep regeneratif dalam upaya meningkatkan kinerja pariwisata nasional yang lebih baik dan berkelanjutan.
NEGARA harus mampu menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, dan berkembang. Harapannya, mereka kelak dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan nasional.
DORONG produktivitas sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar mampu meningkatkan peran ekonomi rakyat dalam menopang ekonomi nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved