Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Para Elite Diharap Bersatu Atasi Pandemi Covid-19

Mediaindonesia.com
06/8/2021 12:15
Para Elite Diharap Bersatu Atasi Pandemi Covid-19
Ketua HKTI Moeldoko (kanan) saat memberikan keterangan seusai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) BRI dengan HKTI.(ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

PANDEMi covid-19 yang masih melanda Indonesia seharusnya membuat semua anak bangsa bergotong-royong dan bersatu untuk mengatasinya. Sebab faktanya sampai saat ini belum ada satupun negara yang sudah benar-benar sukses mengatasi masalah pandemi covid-19, bahkan negara-negara maju sekalipun.

Hal itu diungkapkan pengamat politik Joko Wandyatmoko. Itu sebabnya ia menyangkan jika masih ada saja pihak yang menyerang pemerintah tanpa memberikan solusi, termasuk kepada Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Baca juga: Pengamat Politik Menilai Tuduhan ke Moeldoko Harus Dilawan

"Perilaku elemen bangsa yang tidak partisipatif dan tidak kontributif paling tidak harus menjaga diri atau diam. Juga jangan sembrono menuding sana-sini yang tidak karuan," tegas Joko Wandyatmoko.

Ia mencontohkan tudingan ICW terhadap Moeldoko. Menrutnya, tudingan itu tidak berdasar dan harus ditarik. "Saya pikir dalam situsi saat ini ICW harus berani mengakui salah. Apabila mereka minta maaf dan menarik statement, ICW akan dipuji."

Joko  yang merupakan anggota HKTI mulai dari era  Ketua Umum Siswono Yudohusodo merasa terganggung saat rekan-rekannya yang sudah berusaha membantu masyarakat dituding macam-macam. "Saya pikir akan lebih baik ICW berkonsentrasi pada urusan korupsi yang banyak mangkrak tak tertangani."

"Harus diakui asat ini memamg ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan situasi saat ini untuk menarik keuntungan politik. Ini sebenarnya berbahaya, tapi itulah faktanya," lanjut Joko.

Ia tidak memungkiri, masih banyak kekurangan pemerintah dalam mengendalikan covid-19. Namun sebagai masyarakat, kita harus memabntu semampunya.

Di sisi lain,  Kepala Staf Presiden Moeldoko mengakui bahwa stok vaksin jadi yang siap disuntikkan kepada masyarakat masih terbatas. Oleh karena itu, prioritas vaksinasi untuk saat ini masih dilakukan di wilayah aglomerasi atau yang memiliki tingkat penularan tinggi seperti Jawa dan Bali.

"Wilayah aglomerasi menjadi target karena di situ pergerakan ekonomi cukup tinggi," ujar Moeldoko di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jumat (6/8).

Kendati demikian, ia mengatakan pemerintah akan segera kedatangan sekitar 183 juta dosis vaksin pada kurun September hingga Desember. Secara rinci, Moeldoko menyebut, pada September akan tiba vaksin sebanyak 70 juta dosis, Oktober 40 juta dosis, November 35 juta dosis, dan Desember 38 juta dosis.

"Dengan modal Ini nanti target presiden dari 1 juta per hari, ke dua juta per hari, sampai 5 juta per hari. Jadi sabar sebentar. Sebentar lagi akan datang vaksinnya," tandas mantan panglima TNI itu. (Ant/Pra)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya