Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TNI Angkatan Laut (TNI AL) akan mengoperasikan dua Kapal AL (KAL) tambahan di wilayah barat Indonesia. Itu khususnya guna melindungi kekayaan maritim serta menjaga keselamatan pelayaran dan keamanan maritim di Perairan Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau.
Kedua KAL, Pandang I-1-72 dan Sarudik I-2-18 diserahterimakan PT. Palindo Marine kepada TNI AL dalam suatu upacara yang dipimpin Kepala Staf AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. Jenis KAL-28 M ini meliputi panjang 28,98 meter, lebar 6,20 meter, tinggi 3,15 meter, kecepatan maksimum 28 knot.
Kemampuan berlayar kedua kapal patroli ini mencapai tiga hari dengan kapasitas 15 ABK, serta dilengkapi saru meriam kaliber 20 mm yang berada di haluan dan 2 mitraliur kaliber 12.7 mm di anjungan. Kedua KAL akan dioperasikan dibawah Lanal Tanjung Balai Asahan dan Lanal Sibolga.
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan pengadaan kedua kapal patroli ini dalam rangka menunjang tugas keamanan maritim. Sekaligus juga sebagai realisasi dari pembangunan kekuatan menuju TNI AL yang profesional, modern, dan tangguh.
Baca juga : Terduga Teroris Melarikan Diri di Babel, Begini Kronologinya
“Yang patut digarisbawahi dengan masuknya dua alutsista jenis KAL-28 M ini ke dalam jajaran TNI AL adalah keamanan maritim. Sehingga keberadaan kedua KAL ini harus dapat memberikan kontribusi positif berupa jaminan keamanan bagi para pengguna laut secara khusus di wilayah kerjanya,” ungkap KSAL dalam keterangannya, Jumat (2/7).
Menurut Yudo, kondisi perairan yang banyak berbatasan dengan sejumlah negara berpotensi dimanfaatkan untuk tindakan ilegal. Guna mencegahnya diperlukan alutsista pendukung patroli yang andal dan diawaki prajurit profesional yang memiliki integritas tinggi.
"Guna mencegahnya diperlukan alutsista yang andal dan diawaki prajurit profesional dan tidak mudah tergiur hal-hal yang dapat merusak citra positif TNI AL," pungkasnya.
Usai pelaksanaan serah terima kedua KAL tersebut, Yudo mengukuhkan Kapten Laut (P) Juswan Simamora sebagai Komandan KAL Pandang I-1-72 yang bertugas dibawah komando Lanal Tanjung Balai Asahan dan Kapten Laut (P) Fidel Castro sebagai komandan KAL Sarudik I-2-18 yang bertugas di Lanal Sibolga.
Sebelumnya, Yudo juga melaksanakan penandatanganan prasasti Menara Tinjau Pusat Latihan Pertempuran TNI AL Pantai Todak-Dabo Singkep dan Sasaran Bantuan Tembakan Kapal Pusat Latihan Pertempuran TNI AL Dabo Singkep. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved