Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKSI teror yang kembali terjadi di Indonesia menjadi perhatian Kodam Jaya untuk turut serta melawan paham-paham radikalisme yang ada di masyarakat, khususnya remaja dan anak-anak. Hal itu mereka tunjukan dengan menginisiasi peluncuran Jayakarta Benteng Pancasila.
Jayakarta Benteng Pancasila merupakan program Kodam Jaya dengan menggerakkan sekitar 6.000 Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi. Tujuannya untuk membentuk Kampung Pancasila guna menanamkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila berikut penerapannya, seperti yang diamanatkan oleh para Bapak Pendiri Bangsa (Founding Fathers) melalui pengenalan dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya remaja dan anak-anak.
Baca juga: Pangdam Jaya Minta RS Layani Masyarakat tidak Pandang Bulu
Selain Kampung Pancasila, penanaman nilai-nilai Pancasila juga dilakukan melalui berbagai kanal media sosial yang kerap diakses masyarakat dengan unggahan beragam konten yang sarat akan unsur kebhinekaan, toleransi, dan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
“Kita akan memberikan pemahaman tentang Pancasila tersebut melalui media sosial, baik melalui TikTok, Instagram, Facebook, Twitter, Youtube dengan cerita pendek, komik dan sebagainya. Inilah kesempatan kita untuk menyampaikan sedini mungkin kepada mereka bagaimana itu keragaman, bagaimana itu kebersamaan, bagaimana itu gotong royong, bagaimana mencintai sesama, bagaimana rasa kepedulian dan bagaimana menghormati sesama agama lain,” tutur Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman seusai acara peluncuran program itu di Aula Sudirman, Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta, Rabu (7/4).
Lebih lanjut Dudung juga mengungkapkan bahwa program ini juga sejalan dengan Revolusi Mental yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Selain itu juga untuk membantu upaya BPIP dalam melakukan pembinaan nilai-nilai Pancasila.
“Mestinya yang melakukan itu kami dari BPIP, tapi Pangdam Jaya sudah mengambil inisiatif, mendahului, yang akhirnya ini adalah semacam sinergi, kerja sama.” tambah Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi di kesempatan yang sama.
Peluncuran program Jayakarta Benteng Pancasila ini turut diikuti secara daring oleh berbagai satuan dan instansi di wilayah naungan Kodam Jaya. Program itu diharapkan bisa memunculkan kesadaran di masyarakat, khususnya remaja dan anak-anak akan pentingnya menjaga toleransi di tengah keberagaman sebagai bangsa Indonesia, serta menangkal berbagai paham radikal yang berpotensi menimbulkan aksi teror seperti yang telah terjadi beberapa waktu lalu. (TH/A-1)
Langkah ini dilakukan dengan menggelar pelatihan bagi dosen (Training of Trainers) Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
BNPT terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran paham radikalisme dan terorisme di lingkungan masyarakat. Upaya itu bahkan semakin digencarkan pada Ramadan tahun ini.
BNPT melakukan pengembangan KTN untuk meningkatkan kesejahteraan eks napiter.
BNPT perlu penyesuaian kelembagaan untuk memperkuat tugas dan fungsi pencegahan terorisme sesuai mandat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018.
Kepala BNPTKomisaris Jenderal Ryzko Amelza Daniel mengatakan bahwa pencegahan terorisme merupakan kewajiban semua pihak agar saling memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
Selama ini kelompok terorisme selalu menggunakan dalil-dalil agama dalam membenarkan aksi mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved