Pemberantasan Terorisme dengan Pendekatan Kultural

Pol/Deo/P-5
02/4/2016 10:33
Pemberantasan Terorisme dengan Pendekatan Kultural
(ANTARA/Ampelsa)

KETUA Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pendapatnya mengenai penanganan terorisme ketika bertemu Presiden Joko Widodo bersama pengurus Muhammadiyah lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.

Haidar menilai penanganan terorisme yang dilakukan saat ini perlu dievaluasi kembali, mulai dari aspek hukum sampai masalah pengelolaan isunya. Menurutnya, terorisme, radikalisme, dan berbagai bentuk tindakan destruktif harus dihadapi dengan langkah preventif.

"Penindakan terorisme dan bentuk-bentuk radikalisme itu tidak bisa dilakukan dengan generalisasi dan kita perlu melakukan blocking area," ujarnya seusai pertemuan.

Haidar mengatakan pengembangan kontra terorisme harus lewat gerakan kultural dan potensi lainnya yang dimiliki Indonesia, seperti karakter Islam moderat. Sebab, potensi perdamaian Indonesia lebih besar ketimbang karakter destruktif dari paham radikalisme.

Ia menyampaikan bahwa Presiden satu pandangan dengan Muhammadiyah, yakni Islam di Indonesia itu bisa menjadi barometer dari kemajuan, moderat, toleran, yang membawa kejayaan. "Indonesia itu besar. Beliau pun merasakan betul apresiasi dari negara-negara di Timur Tengah," tandasnya.

Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menyiapkan 6 dokter untuk mengautopsi jenazah Siyono, terduga teroris yang mati ketika berada dalam tahanan Detasemen Khusus (Densus) 88.

Autopsi bakal dilakukan sejalan dengan permintaan istri Siyono, Suratmi.

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, autopsi dilakukan sebagai upaya mencari tahu penyebab pasti kematian Siyono. Namun demikian, Dahnil belum bisa memastikan kapan tepatnya autopsi bakal dilakukan.

"Ada enam dokter ahli forensik dari RS Muhammadiyah sudah disiapkan. Ini sesuai permintaan Suratmi yang minta didampingi Muhammadiyah dalam mencari keadilan," ujar Dahnil di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, kemarin.

Turut hadir anggota Komnas HAM Maneger Nasution, Aktivis Kontras Putri Kanesia, dan Direktur Eksekutif Lima Ray Rangkuti. (Pol/Deo/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya