Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
"SAYA bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa, suami saya yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di wilayah Filipina sampai sekarang ini dikabarkan dalam keadaan selamat," kata Martje Vemmy Wowor, 44, istri Julian Philiep, 50, salah satu dari 10 WNI yang disandera, saat dihubungi Rabu (30/3).
Ibu rumah tangga yang tinggal di Perum Citra Asri Sasaran Lingkungan IV No 7, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, itu mengaku suaminya bertugas sebagai mualim I. Dengan nada suara pelan, Martje mengaku informasi tersebut diketahuinya lewat telepon seluler yang disampaikan seorang petugas Kementerian Luar Negeri RI.
Menurutnya, sejak peristiwa penyanderaan itu, perkembangan setiap hari disampaikan ke pihak keluarga. "Saya bersama keluarga selalu mendukung lewat doa kepada Tuhan agar 10 WNI yang disandera dipulangkan dengan selamat dan dapat berkumpul dengan keluarga masing-masing. Soal tuntutan ganti rugi apakah mau disetujui atau tidak, saya serahkan kepada pemerintah," tambahnya.
Martje mengaku optimistis sang suami bersama rekannya akan dilepaskan dan kembali di tengah-tengah keluarga.
"Saya tidak punya firasat soal kejadian ini. Profesi pelaut itu sudah menjadi pekerjaan suami saya puluhan tahun, sejak ia berusia 16 tahun," kata Martje yang sudah menikah selama empat tahun dan dikaruniai seorang anak yang masih kecil.
Lebih lanjut, ia mengisahkan selama menikah, sang suami hanya beberapa bulan bersamanya di rumah, kemudian kembali melaut untuk beberapa lama. Philiep, kata Martje, kembali ke Tondano pada 25 Desember 2015 untuk merayakan Natal bersama keluarga sekaligus dipercaya sebagai bapak sarani (baptis) dari seorang anak yang masih anggota keluarga.
"Pada 27 Desember 2015 ia dipanggil bekerja melaut lagi. Saya dapat informasi dirinya disandera 27 Maret 2016, bertepatan dengan Hari Paskah. Saya terus berdoa agar para penyandera melepaskannya bersama rekan-rekannya. Semoga Tuhan senantiasa menyertai mereka yang disandera. Saya juga berterima kasih kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan para pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sulawesi Utara yang telah memberikan perhatian atas musibah itu," ujar Martje.
Kapal Brahma 12 sudah dilepaskan dan kini di tangan otoritas Filipina, sedangkan kapal Anand 12 dan 10 awak kapal WNI masih berada di tangan pembajak. (Voucke Lontaan/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved