Anjing Pelacak Amankan LP

P-3
30/3/2016 12:23
Anjing Pelacak Amankan LP
(ANTARA/Wahyu Putro A)

KERUSUHAN di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II A Malabero, Kota Bengkulu, Jumat (25/3), merupakan satu dari sekian banyak persoalan di LP. Mengapa itu terjadi dan bagaimana upaya pembenahan LP ke depan? Wartawan Media Indonesia Putri Anisa Yuliani mewawancarai Menkum dan HAM Yasonna H Laoly di Jakarta, Senin (28/3). Berikut petikannya.

Kenapa kekerasan kerap terjadi di LP?

Saya sudah mengeluarkan instruksi menteri kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan konsolidasi internal dan meminta Polri, BNN, dan TNI untuk kerja sama mengamankan LP. Memang saya akui salah satu kelemahan kami selama ini ada di pemeriksaan pembesuk. Pemeriksaan hanya normatif, terutama di LP yang padat penghuni.Kalau memeriksa satu per satu secara ketat tentu memakan waktu lama dan bisa menimbulkan masalah karena terjadi antrean yang panjang pada hari-hari besuk. Sementara itu, petugas yang mengawasi pembesuk hanya dua orang untuk satu ruangan dengan ratusan pembesuk.

Persoalan di LP sering menyeret petugas, bagaimana penindakannya?

Kita tidak ada toleransi kepada pengguna narkoba atau kriminalis di LP. Tidak hanya narapidana, staf, kepala LP kalau memang terlibat tidak ada toleransi. Selain hukuman administratif, tentu pidana akan dikenakan. Salah satu persoalan serius di LP ialah SDM yang terbatas.

Apa yang dilakukan untuk mengatasi hal itu?

Saya berupaya meminta tambahan pegawai kepada Kemenpan-Rebiro. Pertama, saya mengajukan 17 ribu tambahan untuk di LP dan imigrasi. Namun, setelah rapat terakhir, angka itu sulit.

Kami mengajukan 11 ribu saja. Konsentrasi nya untuk LP. Idealnya 1 sipir menjaga 25 napi. Namun, di Indonesia, satu sipir menjaga 100 orang.

Ingin membangun LP baru?
Sangat ingin, tetapi kemampuan APBN belum memungkinkan. Tahun ini belanja modal kami hanya Rp250 miliar, hanya untuk rehabilitasi. Tahun depan kalau memang APBN bertambah, saya akan mendorong Kementerian Keuangan untuk menambah anggaran. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya