Ahok Puas di Jalur Independen

29/3/2016 09:13
Ahok Puas di Jalur Independen
(MI/Panca Syurkani)

DUKUNGAN yang kuat dari Teman Ahok ditambah sokongan dua partai membuat petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mantap maju dari jalur independen. Ahok tidak ambil pusing dengan pergerakan partai-partai lainnya yang menolak mendukungnya.

"Enggak apa-apa. Aku memang enggak ngarep dia (parpol) ikut dukung juga. Kita kan ngarep sama Teman Ahok," ujarnya di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, kemarin.

Ahok mengatakan Teman Ahok berhasil mengumpulkan 300 ribu lebih KTP dukungan untuk ia dan Heru Budi Hartono sebagai bakal calon wagub DKI pasangan Ahok. "Teman Ahok saya lihat bagus. Di TV, mereka sudah bilang dapat 300 ribu KTP dukungan warga DKI," ujarnya.

Sejauh ini, baru dua partai, yakni NasDem (5 kursi di DPRD) dan Hanura (10 kursi di DPRD) yang mendukung Ahok di jalur independen pada Pilkada Jakarta 2017.

Bila mengacu pada Undang-Undang No 8 Tahun 2015 tentang Pilkada, parpol atau koalisi parpol yang berhak mengusung pasangan calon kepala daerah harus memiliki minimal 20% kursi di legislatif. Dengan 106 kursi di DPRD DKI Jakarta, syarat itu setara 21 kursi.

Bila dirinci lebih jauh, PDIP memiliki 28 kursi, Gerindra 15 kursi, PKS 11 kursi, PPP 10 kursi, Demokrat 10 kursi, Golkar 9 kursi, PKB 6 kursi, dan PAN 2 kursi.

Sekretaris DPD Partai Golkar DKI Jakarta Zainudin menyatakan Golkar tidak akan ikut mendukung Ahok dalam pilkada Jakarta mendatang. "Kita hormati putus­an Pak Ahok memilih jalur independen, tapi Golkar tidak akan mendukung Pak Ahok," kata Zainudin seperti dilansir Metrotvnews.com, kemarin.

Menurut Zainudin, Golkar masih menjaring nama bakal calon yang akan diusung. Awal April, jajak pendapat akan digelar secara serentak di seluruh kelurahan di Jakarta. Ditargetkan, pada akhir April, jajak pendapat rampung sehingga bakal calon yang diusung diumumkan awal Mei.

Berbeda dengan Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) belum menunjukkan sikap tegas. Kendati tidak menolak untuk mendukung calon independen, PAN masih meng­utamakan bakal calon dari kader.

Ketua Dewan Perwakilan Wilayah PAN DKI Jakarta Eko (Patrio) Hendro menyebutkan sejumlah nama muncul dalam penjaringan kader PAN, antara lain Wali Kota Bogor Bima Arya, Bupati Bojonegoro Suyoto, dan anggota Komisi VIII DPR Desi Ratnasari.

"Kami akan melakukan survei internal pada April untuk menentukan siapa yang bakal diusung nantinya, termasuk keputusan apakah akan mendukung Ahok," pungkas Eko.

Hanura rontok
Keputusan DPP Partai Hanura untuk mengikuti jejak Partai NasDem memicu keretakan di internal partai. Pada Minggu (273), dua kader Partai Hanura mengundurkan diri dari partai pimpinan Wiranto tersebut.

Keduanya ialah Wakil Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan Rachmat HS dan Wakil Ketua DPD Bidang Pembinaan Eksekutif dan Legislatif Bustami Rahawarin. Rachmat mengklaim pengunduran diri massal kader Hanura DKI Jakarta tengah terjadi. "Sebenarnya yang mau mundur itu banyak. Mereka mundur diam-diam."

Sementara itu, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad Sangaji menyatakan Hanura mulai menyiapkan strategi memenangkan Ahok dalam Pilkada Jakarta 2017. Startegi tersebut akan dipa­kai oleh badan pemenang­an pemi­lu Partai Hanura.

"Cara kerja partai dengan Teman Ahok berbeda. Tapi tujuannya satu. Menjadikan Basuki sebagai gubernur periode 2017-2022," tutur Sa­ngaji. (P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya