Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPOLISIAN telah menahan 9 aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang diduga melakukan provokasi kerusuhan dalam aksi demo Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPR Ri Achmad Dimyati Natkusumah dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta kepolisian bertindak objektif dalam menangani kasus ricuh demonstrasi UU Ciptaker.
"Saya minta betul-betul keadilan harus ditegakkan, keadilan yang ditegakkan itu dalam arti dilihat dari unsurnya, jangan ada kiriminalisasi, dan jangan ada hal-hal yang menggunakan pasal-pasal yang sifatnya karet," ujar Dimyati di Tangerang, Jumat (16/10).
Dimyati membeberkan, gerakan-gerakan demonstrasi merupakan hal yang lumrah di era demokrasi. Pasalnya, demokrasi menempatkan kepentingan rakyat diatas segalanya. Sehingga dirinya berharap ketika tidak ada hal yang anarkistis, aparat kepolisian bisa menangani pendemo dengan tidak terlalu represif.
"Jadi kalau ada hal-hal yang sifatnya tidak anarkis, tidak pidana delik tolong betul-betul ditangani jangan terlalu represif," paparnya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri menetapkan 9 orang aktivis KAMI sebagai tersangka. Mereka tersangka penghasutan terkait demo tolak omnibus law UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh pada 8 Oktober 2020. Mereka ditangkap di wilayah Medan, Jakarta, Depok dalam kurun waktu 9-13 Oktober 2020. (OL-8)
Kemudahan perijinan usaha diharapkan naikkan tingkat pendapatan perkapita Indonesia di 2045
KSPI sesalkan putusan MK soal UU Ciptaker
Penerbitan Perppu Cipta Kerja oleh Presiden adalah langkah penting untuk mencegah kekosongan dalam konstitusi yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Perusahaan diwajibkan membayar uang kompensasi kepada karyawan yang masa kontraknya berakhir. Ketentuan ini tidak ada dalam peraturan ketenagakerjaan sebelumnya.
Kita pikirkan warga kita yang belum kerja itu-kan banyak jumlahnya ada puluhan juta, tetapi untuk mendapatkan pekerjaan harus ada pengusaha masuk ada kepastian hukum, kemudahan investasi
"Di sisi lain, mereka juga kadang naif. Banyak kepentingan memanfaatkan ketulusan perjuangannya. Narasinya mirip kayak lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang didanai asing,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved